tirto.id - Virus corona adalah wabah baru, yang secara resmi disebut sebagai 2019-nCoV. Corona virus ini pertama kali muncul pada Desember 2019 di Cina dan diduga berasal dari pasar seafood dan hewan liar di Wuhan.
Merebaknya virus corona membuat sejumlah restoran siap saji menutup toko mereka tutup di Wuhan, China.
Namun begitu, apakah aman bila berbelanja di pasar tradisional setempat, atau tempat lain yang terkena dampak dari virus?
Terkait kasus ini, World Health Organization (WHO) dalam laman resmi memberikan panduan untuk orang yang berkunjung ke pasar basah atau pasar yang menjual hewan-hewan hidup di area yang terjangkit virus Corona.
"Hindari kontak langsung tanpa pelindung dengan hewan hidup dan permukaan yang sudah bersentuhan dengan hewan," tulis WHO dikutip Antara.
Bila memang bersentuhan dengan hewan dan produk hewani, segera cuci tangan dengan air dan sabun hingga bersih. Jangan sampai menyentuh mata, hidung dan mulut yang bisa jadi pintu masuk penyebaran penyakit.
Selain itu, jauhi kontak dengan hewan yang sakit dan daging yang sudah busuk. Serta hindari hewan-hewan liar, sampah dan cairan kotor yang ada di pasar untuk menghindari risiko terkena virus.
Jangan terlalu panik, sebab menurut WHO produk-produk daging tetap bisa aman dikonsumsi meski berasal dari area yang terkena wabah. Namun ada syarat-syarat yang harus dipatuhi, yakni daging disiapkan dengan baik dan bebas kontaminasi serta dimasak hingga betul-betul matang menyeluruh.
Apa yang harus dilakukan bila Anda harus sering berada di pasar basah karena bekerja di sana? Pastikan untuk selalu menjaga kebersihan, cuci tangan, serta membersihkan semua peralatan dan area kerja setidaknya sehari sekali.
Pakailah baju pelindung, sarung tangan dan pelindung wajah saat memegang daging dan produk-produk hewan lainnya. Setelah bekerja, segera lepaskan pelindung, cuci setiap hari dan letakkan di area kerja.
Pastikan tubuh dan pakaian bersih saat pulang ke rumah, jangan sampai membawa baju dan sepatu kotor dari pasar ke rumah untuk mengurangi risiko penularan terhadap keluarga.
CDC juga menyarankan beberapa langkah untuk mencegah penularan coronavirus. Jika Anda sudah mengalami gejala coronavirus atau dinyatakan kena coronavirus tetapi tidak harus dirawat di rumah sakit, ada beberapa hal yang perlu dilakukan.
- Tetap di rumah kecuali untuk mendapatkan perawatan medis
- Isolasi diri dari orang lain di rumah
- Buat janji sebelum mengunjungi dokter
- Kenakan masker
- Tutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin
- Cuci tangan
- Hindari berbagi barang-barang rumah tangga
- Pantau gejalanya
Jika Anda pernah mengunjungi Cina baru-baru ini, atau melakukan kontak dengan orang-orang yang terinfeksi coronavirus, maka ada beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu pantau kesehatan dari hari pertama Anda melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi dan lanjutkan hingga 14 hari setelah melakukan kontak.
Perhatikan tanda dan gejala ini: demam, cek suhu tubuh Anda dua kali sehari; batuk; napas pendek atau sulit bernapas. Gejala awal lain yang harus diperhatikan adalah menggigil, sakit di seluruh tubuh, sakit tenggorokan, sakit kepala, diare, mual/muntah, dan pilek.
Jika Anda mengalami demam atau gejala-gejala tersebut, segera hubungi penyedia layanan kesehatan terdekat.
Sebelum pergi ke tempat layanan kesehatan, pastikan untuk memberi tahu mereka gejala yang Anda miliki dan tentang kontak Anda dengan seseorang yang dipastikan memiliki, atau sedang dievaluasi soal infeksi coronavirus. Ini akan membantu kantor penyedia layanan kesehatan mengambil langkah-langkah untuk mencegah orang lain agar tidak terinfeksi.
Editor: Agung DH