Menuju konten utama

Kasus Virus Corona: Benarkah Bawang Putih Dapat Dipakai Jadi Obat?

Benarkah bawang putih dapat mengobati infeksi penyakit akibat virus corona?

Kasus Virus Corona: Benarkah Bawang Putih Dapat Dipakai Jadi Obat?
Petugas medis keluar dari ruang isolasi khusus untuk pasien airborne yang disiapkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi, Solo, Jawa Tengah, Senin (27/1/2020). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/ama.

tirto.id - Virus corona adalah wabah baru, yang secara resmi disebut sebagai 2019-nCoV. Corona virus ini pertama kali muncul pada Desember 2019 di Cina dan diduga berasal dari pasar seafood dan hewan liar di Wuhan.

Kendati ekskalasi virus Corona cukup cepat, namun pemerintah Indonesia masih belum menetapkan status darurat untuk wabah ini. Dokter Mariya Mubarika, Staf Khusus Menteri bidang SDM Kesehatan Kementerian Kesehatan menyatakan saat ini Indonesia masih dalam fase preventif dan deteksi.

Gejala virus corona atau 2019-nCoV akan menyerangan pernapasan. Pasien yang dikonfirmasi positif terinfeksi virus corona, melaporkan gejala sebagai berikut: demam, batuk, dan sesak napas. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), pasien yang terinfeksi coronavirus akan menderita penyakit pernapasan ringan hingga berat.

Terkait kasus corona ini, beredar pesan berantai melalui aplikasi percakapan WhatsApp tentang bawang putih yang diklaim dapat mengobati infeksi virus corona.

"Ini bawang putih yang besar ambil 8 biji, dikupas kulitnya ditaruh mangkok di tuang 7 gelas air mendidih selama 3 menit setelah itu di minum langsung 2 gelas, ternyata pasien yang kena Virus Corona sembuh di hari kedua/setelah malam minum air bawang putih ini!!!!!"

Benarkah bawang putih dapat mengobati infeksi penyakit akibat virus corona?

Sebagaimana dilansir Antara, kabar tentang bawang putih dapat menyembuhkan infeksi penyakit akibat virus corona, juga tersebar di China. Hanya saja sampai saat ini, belum terdapat bukti sahih tentang rebusan bawang putih dapat menyembukan penyakit akibat virus corona (nCoV).

Lembaga Kesehatan Publik Amerika Serikat (Center for Disease Control and Prevention/CDC) mengatakan belum terdapat antivirus spesifik yang direkomendasikan untuk mengobati infeksi nCoV.

CDC mengimbau agar orang yang terinfeksi nCoV dapat menerima perawatan untuk membantu meringankan gejala. Anggota masyarakat yang merasa terpapar 2019-nCoV harus segera menghubungi layanan kesehatan. Untuk kasus yang parah, perawatan itu harus mencakup fungsi organ vital.

Sementara, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Mohammad Faqih mengatakan virus corona dapat menular antarmanusia lewat batuk dan bersin hingga lewat makanan tercemar air liur orang yang terinfeksi virus tersebut, atau menyentuh langsung ke makanan yang dimakan orang terinfeksi virus itu.

Masyarakat juga diimbau untuk tidak melakukan perjalanan ke tempat-tempat yang terpapar penyakit itu.

Upaya pencegahan lain adalah dengan menggunakan masker. Selain itu, masyarakat juga harus selalu melakukan pola hidup bersih seperti mencuci tangan sebelum makan.

"Karena penularan virus itu bisa ke jaringan mukosa di badan, maka jangan gampang mengucek mata atau hidung pakai tangan. Dan kalau bisa, tangannya selalu bersih, misalnya mau kucek mata dan hidung, mau makan, maka tangan sebaiknya dibersihkan dulu," ujar Daeng Mohammad Faqih.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Agung DH