Menuju konten utama

Penangguhan Penahanan Delpedro Belum Direspons Polda Metro

TAUD menyatakan hingga saat ini pengajuan penangguhan penahanan Delpedro Marhaen dan sejumlah aktivis lainnya belum mendapat jawaban dari polisi.

Penangguhan Penahanan Delpedro Belum Direspons Polda Metro
Direktur Eksekutif Lokataru, Delpedro Marhaen. tirto.id/Nanda

tirto.id - Tim Advokasi Untuk Demokrasi (TAUD) menyatakan hingga saat ini pengajuan penangguhan penahanan Delpedro Marhaen dan sejumlah aktivis lainnya belum mendapat jawaban dari penyidik Polda Metro Jaya. Pengajuan penangguhan penahanan itu sudah diajukan sejak dua hari lalu.

"Masih menunggu penilaian atasan penyidik, itu yang sampai sekarang kami masih menunggu tindak lanjut surat penangguhan penahanan yang kami ajukan," kata Alif Fauzi selaku perwakilan TAUD di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (10/9/2025).

Dia menjelaskan untuk penjamin dalam pengajuan penangguhan penahanan Delpedro Cs, dari pihak keluarga maupun tokoh masyarakat.

“Ada beberapa, dari Khariq Anhar sendiri ada tokoh di Riau bahkan menjadi penjamin begitu. Untuk Delpedro, Jafar, dan Syahdan masih sebatas pihak keluarga,” ungkap Alif.

Diketahui, keluarga dan sejumlah aktivis mengunjungi Delpedro Cs di Rutan Polda Metro Jaya. Tampak ibu Delpedro menangis kepada Pakar Hukum Tata Negara Bivitri Susanti.

Bivitri sendiri menilai penahanan sejumlah aktivis memang kerap menjadi pola yang diulang pemerintah untuk membungkam kritik. Dia memandang bahwa cara ini ibarat playbook pemerintahan yang tidak mampu untuk memberikan solusi-solusi konkret mewujudakan kehidupan lebih baik bagi warganya.

“Playbooknya yang saya maksud adalah resep ketika ada kritik, bukannya diatasi akar masalahnya, tapi yang dibikin bungkam adalah orang-orang yang mengkritik itu," tutur Bivitri.

Bivitri menyebut praktik serupa pernah terjadi di banyak negara, dari Amerika Serikat, Nepal, Bangladesh, hingga kini menjalar ke Indonesia. Namun, di Indonesia sendiri dipandangnya memang ketidaknetralan hukum telah terjadi.

Di sisi lain, kakak Delpedro, Delpiero Hegelian, tampak membawa barang titipan adiknya. Momen menjenguk ini pun setidaknya sudah dua kali dilakukan usai penahanan yang dilakukan penyidik Polda Metro Jaya.

“Kalau hari ini kita bawa makanan dan buku-buku. Kemarin alat mandi dan makanan. Itu saja permintaannya,” kata Delpiero.

Baca juga artikel terkait KEKERASAN POLISI TANGANI DEMO atau tulisan lainnya dari Ayu Mumpuni

tirto.id - Flash News
Reporter: Ayu Mumpuni
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama