tirto.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menggelar penjajakan minat pasar atau market sounding terhadap enam proyek yang akan digarap melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menejelaskan, enam proyek tersebut memiliki nilai Rp80,5 triliun. Proses lelang proyek, kata dia, juga akan terus berjalan sesuai jadwal yang sudah ditetapkan, meski di tengah wabah COVID-19.
"Kembali lagi kita melaksanakan market sounding untuk enam proyek. Terdapat beberapa proyek yang mestinya juga nilai-nilai ekonomi dan finansialnya baik," jelas dia melalui konferensi pers virtual, Kamis (30/4/2020).
Keenam proyek yang ditawarkan oleh Kementerian PUPR itu terdiri dari lima proyek jalan tol dan satu jembatan.
Pertama, proyek jalan tol Semanan-Balaraja dengan biaya investasi Rp15,52 triliun berstatus siap untuk dilelangkan.
Kemudian proyek jalan tol Cikunir Ulujami dengan biaya investasi Rp21,56 triliun berstatus review dokumen lelang, lalu proyek jalan tol Sentul Selatan-Karawang Barat dengan biaya investasi Rp15,37 triliun berstatus review dokumen lelang.
Proyek tol lainnya yang ditawarkan adalah proyek tol akses Patimban dengan biaya investasi Rp7,52 triliun berstatus penyusunan dokumen lelang dan proyek tol Semarang Harbour dengan biaya investasi Rp11,76 triliun berstatus evaluasi dokumen pra-studi kelayakan.
Adapun proyek jembatan yang ditawarkan yakni proyek jembatan Batam-Bintan dengan biaya investasi Rp8,77 triliun berstatus penyusunan dokumen pra-studi kelayakan.
"Apa yang kita kerjakan sekarang ini merupakan bagian dari kita menyiapkan untuk lepas landas atau take off setelah pandemi COVID-19 berakhir di Indonesia," ujar Menteri Basuki.
Dari keenam proyek tersebut Basuki merinci beberapa proyek potensial yang akan mendatangkan banyak keuntungan. Salah satunya yaitu proyek Jalan Tol Akses Patimban. Pelabuhan Patimban memang sudah disiapkan pemerintah menjadi pelabuhan kargo untuk ekspor mobil.
"Jalan Tol Akses Patimban saya kira ini adalah sangat ekonomis, sangat menguntungkan, sebab Patimban akan segera menjadi pelabuhan kargo terutama untuk ekspor mobil, tol ini menghubungkan antara jalan tol yang ada di Cipali dengan jalan ke Patimban," terang dia.
Tidak hanya itu, di wilayah sekitar Jalan Tol Akses Patimban ini nantinya juga akan muncul banyak kawasan industri yang juga menguntungkan bagi siapapun yang menggarap proyek tersebut.
"Ini pun tidak hanya menghubungkan Patimban dengan Jalan Tol Cipali tapi juga akan melayani sepanjang tol ini nanti akan muncul kawasan-kawasan industri baru. Makanya kita pilih jalan tol itu, karena di sana sudah ada beberapa calon kawasan investasi atau industri baru. Jadi ini akan sangat-sangat menguntungkan," tandas dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Hendra Friana