Menuju konten utama
APBN Kita

Pemerintah Tarik Utang Rp150,4 Triliun hingga Mei 2023

Realisasi pembiayaan melalui penerbitan surat utang Rp150,4 triliun ini meningkat tajam dibandingkan tahun lalu.

Pemerintah Tarik Utang Rp150,4 Triliun hingga Mei 2023
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan keterangan pers usai serah terima aset eks Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) di Jakarta, Selasa (6/6/2023). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.

tirto.id - Kementerian Keuangan mencatat realisasi pembiayaan utang melalui penerbitan utang sebesar Rp150,4 triliun sampai Mei 2023. Realisasi itu setara dengan 21,6 persen dari target Rp696,4 triliun di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati merinci realisasi pembiayaan utang terdiri dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) neto sebesar Rp144,5 triliun naik 92 persen dan pinjaman neto sebesar Rp5,9 triliun atau turun 63,2 persen.

“Realisasi pembiayaan melalui penerbitan surat utang yang Rp150,4 triliun itu sebetulnya masih 21,6 persen dari APBN, meskipun meningkat tajam dibandingkan tahun lalu,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers, APBN Kita, di Jakarta, Senin (26/6/2023).

Bendahara Negara itu menuturkan pembiayaan melalui penerbitan surat utang ini meningkat karena kondisi APBN hingga Mei masih cukup baik. Di mana penerimaan negara masih cukup kuat yang menyebabkan surplus hingga Rp204,3 triliun.

“Ini karena kita memang dalam situasi di mana penerimaan yang cukup kuat dan surplus anggaran menyebabkan kita semuanya melakukan berbagai restrategi untuk penurunan issuance utang kita," katanya.

Dia melanjutkan pada bulan lalu pemerintah telah menerbitkan samurai bond sebesar 104,8 miliar Yen Jepang atau 0,76 miliar dolar AS. Di dalam penerbitan ini termasuk blue bond sebesar 20,7 miliar Yen Jepang.

“Dari sisi feedback, memang masyarakat investment fund di seluruh dunia mereka mengharapkan akan diterbitkannya lebih banyak surat utang yang bertema environment baik itu blue bond, green bond, atau pun bond," katanya.

Walaupun demikian, Sri Mulyani memastikan penerbitan surat utang akan dijaga secara hati-hati. Pengelolaan dan waktu penerbitan utang dinilai terkendali sesuai dengan strategi pembiayaan tahun 2023.

Baca juga artikel terkait APBN 2023 atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Abdul Aziz