tirto.id - Pemerintah resmi akan mengimpor oksigen dalam jumlah besar. Pemerintah dijadwalkan akan mengimpor 40 ribu ton liquid oksigen serta mengimpor oksigen konsentrator demi memenuhi kebutuhan oksigen di Indonesia.
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan mengklaim, pemerintah sudah mulai berhasil menyelesaikan masalah kebutuhan oksigen setelah penataan ulang antara Kementerian Kesehatan dibantu Kementerian PUPR dan Kementerian BUMN. Namun pemerintah tetap berencana impor 40 ribu ton oksigen liquid untuk berjaga-jaga menghadapi lonjakan kasus.
"Kita proses impor 40.000 ton oksigen liquid untuk kita gunakan ke depan. Kita jaga-jaga. Walau kita sebenarnya tidak butuh sebanyak itu. Tapi kalau melihat tren dunia, perkembangan di AS, di Inggris, di mana trennya meningkat tajam. Kita lebih baik berjaga-jaga sehingga kita tidak kaget," Kata Luhut usai rapat terbatas secara daring, Senin.
Luhut menambahkan, Presiden Jokowi juga sudah menyetujui impor konsentrator. Impor ini diperkirakan akan mampu mengurangi penggunaan oksigen liquid hingga 50 ribu tabung. Saat ini, Luhut mengklaim sudah mendekati 10 ribu tabung oksigen konsentrator tiba di Indonesia.
"Itu akan kami bagikan untuk digunakan di kasus-kasus yang ringan dan itu akan kami pinjamkan ke rumah-rumah dan kalau sudah selesai dipakai bisa diambil. Itu bisa 5 liter jadi bisa dipakai selama 5 hari. Dan saya kira ini juga kalau insya Allah ini selesai kasus Covid masih bisa dibagikan ke rumah sakit," kata Luhut.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun membenarkan pernyataan Luhut. Ia mengaku, impor oksigen bisa membawa ratusan ton oksigen yang siap digunakan untuk penanganan pandemi.
"Pemerintah akan memperbanyak suplainya, satu dengan cara akan membuka impor oksigen dari luar. Sudah diizinkan oleh bapak Presiden melalui Kementerian Perindustrian. Itu bisa menambah sekitar 600 sampai 700 ton per hari," kata Budi dalam konferensi pers daring, Senin.
Budi menambahkan pemerintah juga dibantu perusahaan besar yang memiliki kelebihan suplai akses oksigen. Pemerintah memperkirakan ada sekitar 360-460 ton per hari oksigen yang akan dipakai pemerintah ditambah dengan pengadaan impor Kementerian Perindustrian.
Kemudian, Budi mengakui pemerintah Indonesia akan mengimpor oksigen konsentrator. Oksigen konsentrator ini berharga sekitar 600-800 dollar AS ini. Akan dipasang di rumah sakit dan rumah-rumah untuk membentuk oksigen selama ada listrik. Ia yakin 3 langkah tersebut bisa menyelesaikan masalah kebutuhan oksigen Indonesia di masa lonjakan kasus.
"Dengan demikian dengan 3 strategi itu diharapkan suplai oksigen bisa segera kita atasi," Kata Budi.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Restu Diantina Putri