Menuju konten utama

Pemerintah Duga Radiasi di Cikande Imbas Impor dari Filipina

Scrap metal yang diimpor dari Filipina diduga jadi penyebab kontaminasi awal radiasi Cs-137 di Kawasan Industri Modern Cikande.

Pemerintah Duga Radiasi di Cikande Imbas Impor dari Filipina
Staf Ahli Kemenko Pangan Bara Khrishna Hasibuan. tirto.id/Natania Longdong

tirto.id - Staf Ahli Kemenko Pangan Bara Khrishna Hasibuan mengungkapkan hasil investigasi awal terkait paparan radiasi dari zat berbahaya Cesium-137 (Cs-137), yang terkandung dalam produk udang.

Bara menyatakan bahwa sumber kontaminasi tersebut berasal dari pabrik baja PT Peter Metal Technology (PMT) di kawasan industri Cikande, yang memproduksi besi menggunakan bahan baku scrap besi. Kontaminasi diduga terbawa melalui udara (airborne).

"Kita bisa simpulkan bahwa sourcenya ini adalah pabrik steel, memproduksi steel, yang kemungkinan kontaminasi itu ada dari bahan untuk membuat steel, yaitu scrap metal. Nah kontaminasi itu terjadi (seperti) dibawa oleh airborne," kata Bara usai rapat koordinasi di Jakarta, Selasa (30/9/2025).

Bara menjelaskan bahwa proses kontaminasi sifatnya mirip dengan COVID-19, di mana virus terbawa atau tersebar melalui udara. Apalagi, fasilitas pengemasan udang milik PT Bahari Makmur Sejati (BMS) jaraknya tidak sampai dua kilometer dari pabrik baja tersebut.

Tidak hanya pada produk udang, kontaminasi juga menyebar hingga ke kontainer yang digunakan untuk mengangkut udang-udang tersebut.

"Jadi kayak kita Covid dulu kan, Itu kan (virus menyebar dari) airbone, makanya dulu kita harus pakai mask (masker). Lokasi fasilitas packaging dari PT BMS itu lokasinya kan tidak sampai dua km dari pabrik PT PMT. Jadi memang kesimpulan kita sementara (kontaminasi) itu dibawa melalui airborne sehingga sampai kepada si udang di lokasi packaging udang, juga kan ditemukan di containers," paparnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, mengatakan bahwa pemerintah telah melakukan re-ekspor terhadap 14 kontainer scrap besi atau besi bekas yang mengandung Cs-137 dari Pelabuhan Tanjung Priok. Pencegahan dilakukan agar kontaminasi tidak menyebar lebih lanjut.

Selain itu, sebanyak sembilan kontainer tambahan yang berasal dari Filipina juga akan segera dilakukan re-ekspor.

“Saya sudah minta kepada Bea Cukai untuk juga segera dire-ekspor (kontainer yang) datangnya dari Filipina. Diduga (kontaminasi awal) dari bubuk scrap itu, jadi kita sudah re-ekspor. Dan itu kan masuk pakai kontainer, kalau kontainernya masuk muatnya udang, itu bisa tercermar udangnya, nanti muat apa lagi, itu kan berbahaya,” ujar Zulhas.

Langkah tersebut diambil pemerintah sebagai tindak lanjut dari informasi terkait adanya kontaminasi zat radioaktif dalam produk udang beku, yang diekspor ke Amerika Serikat. Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengkonfirmasi bahwa produk udang beku tersebut terkontaminasi Cs-137.

Zulhas pun menegaskan pemerintah secara konsisten menyampaikan informasi terbaru terkait penanganan kasus ini kepada komunitas internasional, termasuk pemerintah Amerika Serikat dan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), sebagai bentuk komitmen terhadap transparansi dan akuntabilitas dalam setiap langkah yang diambil.

Baca juga artikel terkait LATEST NEWS atau tulisan lainnya dari Natania Longdong

tirto.id - Insider
Reporter: Natania Longdong
Penulis: Natania Longdong
Editor: Hendra Friana