tirto.id - Pemerintah memastikan belum ada pembahasan terkait rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kementerian Keuangan, Isa Rachmatarwata, dalam paparan APBN KiTA, Kamis (27/6/2024).
"Sampai saat ini tidak ada pembahasan mengenai kemungkinan kenaikan harga BBM," kata Isa Rachmatarwata.
Isa menjelaskan hingga saat ini harga minyak mentah dunia masih dalam kisaran harga rata-rata minyak mentah (Indonesian Crude Price/ICP) yang ditetapkan pemerintah. Lalu, pada Mei 2024, pemerintah menetapkan harga rata-rata minyak mentah Indonesia/ICP sebesar 79,78 dolar AS per barel.
"Untuk ICP, harga minyak sejauh ini rata-ratanya sampai hari ini masih sesuai dengan prediksi kita. Jadi kita belum terlalu mendapat tekanan untuk sisi ICP," ujar Isa.
Selain faktor ICP, dia juga menuturkan konsumsi BBM hingga Mei 2024 di Tanah Air masih terkendali. Bahkan, konsumsi BBM mengalami tren penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
"Tadi disampaikan Bu Menteri kita masih cukup bersyukur konsumsi untuk BBM masih sedikit bisa dikendalikan sehingga lebih rendah dari tahun lalu. Ini yang mungkin juga terus menerus perlu kita lakukan," ujar Isa.
Sementara itu, Isa mengakui dari sisi nilai tukar rupiah cukup mengalami tekanan saat melakukan impor BBM. Namun, tekanan dari nilai tukar tersebut masih dalam range yang disiapkan oleh APBN.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengatakan hingga saat ini belum ada kejelasan nasib terkait harga BBM. Dalam pertemuan di Istana Negara dengan Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju, Arifin mengaku tak ada bahasan soal BBM.
"Tidak, tadi umum saja, belum dibahas," kata Arifin, Senin (24/6/2024).
Arifin menegaskan bahwa dirinya menyerahkan sepenuhnya perihal kenaikan Harga BBM kepada Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. Dia siap apabila diinstruksikan untuk menaikkan harga BBM.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Intan Umbari Prihatin