tirto.id - Direktur Utama (Dirut) PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), Arif Suhartono, menyebut saat ini Pelindo telah berbenah setelah insiden kemacetan panjang di Jalan Yos Sudarso arah Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang terjadi pada Kamis (17/4/2025) lalu.
Arif menyebut, saat ini Pelindo telah melakukan pengaturan lalu lintas truk kargo yang akan masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok sejak dari jauh-jauh hari. Hal itu dilakukan untuk menggantikan skema pengaturan lalu lintas sebelumnya yang dilakukan secara real time. Dengan menerapkan pengaturan lalu lintas sejak jauh-jauh hari, Arif menyebut kemacetan dapat dimitigasi.
“Sebelumnya sudah ada [pengaturan lalu lintas], tetapi berbasis real time. Yang kita kembangkan adalah traffic control berdasarkan planning. Jadi seminggu ke depan, kita lakukan perencanaan dan setiap terminal wajib melaporkan radar kegiatan, sehingga kita mitigasi apabila dalam satu hari terjadi potensi kemacetan, sudah berkoordinasi dengan pihak terkait,” ujar Arif kepada para wartawan di kantor Pelindo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (16/5/2025).
Arif menjelaskan, Pelindo juga sedang mengatur sistem pemesanan terminal, yang disebutnya bisa mengatur lalu lintas truk kargo sehingga mencegah penumpukan.
“Kami dari Pelindo itu akan mendorong kembali, namanya terminal booking system sehingga kedatangan truk bisa kita atur sedemikian rupa, sehingga tidak terjadi penumpukan di jam-jam tertentu,” jelas Arif.
Untuk langkah pencegahan jangka panjang, Arif menyampaikan kepada Gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ), Pramono Anung, bahwa Pelindo berharap akan terjadi integrasi antara jalan Tol Cibitung-Cilincing dengan jalan Tol Cikampek.
Arif meyakini, integrasi kedua jalan tol itu dapat mengurangi kemacetan dan juga memangkas tarif kargo. Sebab, menurut Arif, sebanyak 60 persen truk kargo yang masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok datang dari arah timur.
“Dan jangka panjang, kami juga memohon dukungan dari Pak Gubernur, terkait dengan bagaimana mengurangi tekanan traffic di jalan arteri, yaitu [dengan cara] integrasi jalan Tol Cibitung-Cilincing dan jalan Tol Cikampek. Kenapa? Mengingat sekitar 60% kargo ke Tanjung Priok itu [datang] dari timur,” ucapnya.
Sementara itu, Pramono menyebut Pemprov Jakarta menyambut baik permintaan Pelindo untuk melakukan integrasi jalan Tol Cibitung-Cilincing dan jalan Tol Cikampek.
Pramono bilang, integrasi kedua jalan tol itu akan berdampak baik, karena truk kargo tidak akan langsung melintasi jalan arteri, yang selama ini disebutnya menjadi biang kemacetan di kawasan Tanjung Priok.
“Permintaan [Pelindo] untuk integrasi jalan Tol Cibitung-Cilincing, dan tentunya pemerintah DKI akan memberikan support sepenuhnya untuk itu, karena itu akan memberikan dampak yang sangat positif, supaya begitu [truk] keluar, tidak langsung ke jalan arteri. Inilah yang menyebabkan salah satu kemacetan yang selama ini terjadi di daerah Priok ini,” ujar Pramono saat ditemui di lokasi yang sama, Jumat.
Pramono berharap, ke depannya insiden kemacetan horor yang terjadi di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok tidak lagi terulang. Ia menekankan pentingnya langkah kolaboratif untuk mencegah kejadian serupa.
“Intinya saya meminta kerja sama dengan Pelindo, jangan sampai kemacetan yang horor itu terulang kembali, sehingga kita tangani secara bersama-sama, kita lakukan [langkah] preventif,” pungkasnya.
Penulis: Naufal Majid
Editor: Andrian Pratama Taher
Masuk tirto.id


































