Menuju konten utama

Pelaku Perusakan Nisan di Magelang Jalani Observasi Kejiwaan

Rinto mengatakan, pelaku susah untuk diajak komunikasi saat dilakukan pemeriksaan.

Pelaku Perusakan Nisan di Magelang Jalani Observasi Kejiwaan
Nisan makam yang dirusak di Pemakaman Segadoeng, Kampung Tidar Krajan, Tidar Utara, Kota Magelang, Kamis (3/1/2018). tirto.id/Irwan A. Syambudi

tirto.id - FK (25) warga Kampung Karangkidul, Rejowinangun Selatan yang merusak 23 nisan di beberapa tempat pemakaman umum (TPU), Kota Magelang, akan menjalani observasi di RSJ dr. Soerojo Magelang, Jawa Tengah.

AKP Rinto Sutopo, Kasatreskrim Polres Magelang Kota mengatakan bahwa tersangka perusakan nisan makam harus menjalani observasi secara menyeluruh oleh tim dokter RSJ dr. Soerojo untuk mengetahui kondisi kejiwaannya.

"Dengan mengetahui kondisi kejiwaan itu bisa mempertanggungjawabkan secara hukum atau tidak," kata Rinto.

Rinto mengatakan, pelaku susah untuk diajak komunikasi saat dilakukan pemeriksaan. Untuk itu tersangka akan menjalani observasi 2 minggu di RSJ dan akan tetap mendapat pengawalan dari kepolisian.

"Nanti diperiksa oleh tim dokter RSJ mengenai bagaimana pemeriksaanya, semua kewenangan tim dokter. Yang pasti, begitu hasil keluar, sebagai bahan pemeriksaan pelaku," kata Rinto

Sementara itu, Kapolres Magelang Kota AKBP Kristanto Yoga Darmawan mengatakan bahwa pelaku saat ini sudah berada di RSJ dr. Soerojo untuk dilakukan observasi secara menyeluruh.

"Mengenai nanti hasilnya seperti apa? Kita lihat saja nanti. Proses hukum tetap berjalan," katanya.

Seperti diketahui sebelumnya pelaku perusakan 23 nisan di TPU Kota Magelang FK (25) berhasil diringkus oleh Kepolisian Resor Magelang Kota pada hari Jumat (4/1) sekitar pukul 21.30 WIB di TPU Candi Nambangan.

Sejumlah nisan yang dirusak, diantaranya berada di TPU Giriloyo, TPU Piringan, TPU Malangan, dan TPU Candi Nambangan Kota Magelang.

Sementara itu, berdasarkan hasil pemeriksaan tersangka sebelumnya tercatat pernah menjalani rawat jalan di RSJ dr. Soerojo Kota Magelang pada bulan April 2017.

Baca juga artikel terkait PERUSAKAN MAKAM DI MAGELANG

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Nur Hidayah Perwitasari