Menuju konten utama
Dampak El Nino

Pedagang Tanaman Hias Mengeluh: Sepi Peminat, Omzet Anjlok

Hasan (50) mengaku pembeli tanaman hias kian sepi sejak dua minggu terakhir. Hal ini akibat cuaca panas ekstrem yang melanda Jakarta.

Pedagang Tanaman Hias Mengeluh: Sepi Peminat, Omzet Anjlok
Pedagang Tanaman ditengah musim El Nino. tirto.id/Hanif Reyhan Alghifary

tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan El Nino atau musim kemarau akan berlangsung hingga Oktober 2023 ini. Bahkan, fenomena kekeringan ini bisa berlanjut hingga akhir tahun mendatang. Fenomena El Nino ini ternyata membuat rugi sebagian pedagang tanaman.

Salah satu pedagang tanaman di kawasan Jalan Arjuna, Jakarta Barat, Hasan (50) mengaku dagangannya kian sepi sejak 2 minggu terakhir. Menurutnya, El Nino ini telah mengubah perilaku para konsumen sehingga mereka enggan membeli tanaman.

"Ini karena cuaca lagi panas sekali, para pembeli biasanya jadi malas beli apalagi tempatnya sangat terbuka seperti ini. Lalu, pembeli juga biasanya takut kalau beli tanaman kayak sekarang ini, karena takutnya jadi cepat mati tanamannya," ucap Hasan saat berbincang-bincang dengan Tirto, Jakarta, Kamis (12/10/2023).

"Padahal mereka kalau bisa merawat tanaman, dijamin tidak akan mati," lanjutnya.

Mengenai omzet sendiri ia enggan membeberkan angka pastinya, tetapi ia mengaku pendapatan semenjak sepi pembeli tidak menentu dan biasanya hanya mendapatkan Rp100 ribu per hari.

"Kalau begini pendapatannya tidak tetap. Kadang-kadang dapat Rp100 ribu per hari, kadang-kadang dua hari tidak dapat. Biasanya kalau sehari dapat lumayan, besoknya tidak dapat, tidak normal," jelasnya.

Untuk pendapatan terbesar yang ia pernah dapatkan bisa di angka Rp2 juta sampai Rp3 juta. Pendapatan seperti itu ia dapatkan saat cuaca Jakarta masih normal dan tidak sepanas saat ini.

"Biasanya kalau terbesar itu Rp2 juta sampai Rp3 juta, dan itu juga tidak sepanas sekarang," ungkapnya.

Untuk jenis tanamannya sendiri, yang paling laris mulai dari tanaman kecil hias hingga bonsai yang berukuran besar lebih dari 1 meter. Tanaman bonsai sendiri menurut Hasan sangat digandrungi oleh para konsumen dari segi seninya.

"Tanaman bonsai itu tidak penting seberapa besar atau kecilnya. Tapi kalau ukurannya kecil atau besar tapi punya bentuk yang bagus atau ada seninya, itu biasanya laku," bebernya.

Untuk mensiasati tanamannya agar tetap sehat di tengah musim El Nino, Hasan mengaku merawatnya hanya dengan rutin menyirami tanamannya hingga memperhatikan pupuk dari tanaman.

"Kalau perawatan di tengah musim panas ini, paling saya hanya rutin siram air saja ke tanaman yang saya jual, terus juga dilihat pupuknya juga, karena kalau pupuknya jelek bisa berpengaruh ke kesehatan tanaman," jelasnya.

Sama halnya dengan pedagang tanaman lainnya, Sugono (45) mengaku, mengalami sepi pembeli selama dua bulan terakhir. Bahkan karena terlalu sepi pembeli, ia sampai kesulitan untuk mendapatkan pendapatan hingga melakukan pinjaman uang.

"Ini sepi sekali pembelinya, pendapatan saya sampai susah sekali. Ini saya dua bulan udah sepi apalagi musim panas kayak gini. Mau tidak mau saya harus pinjam uang untuk bayar berbagai tagihan. Jadi kayak gali lubang tutup lubang," jelas Sugono.

Baca juga artikel terkait FENOMENA CUACA PANAS atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Anggun P Situmorang