Menuju konten utama

PCare BPJS Kesehatan, Kenali Manfaatnya Bagi Peserta & Faskes

Manfaat PCare atau Primary Care BPJS Kesehatan bagi peserta dan fasilitas kesehatan (faskes).

PCare BPJS Kesehatan, Kenali Manfaatnya Bagi Peserta & Faskes
Pcare BPJS Kesehatan. foto/https://pcare.bpjs-kesehatan.go.id

tirto.id - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memiliki beberapa aplikasi yang dapat dimanfaatkan demi kelancaran penggunaannya.

Salah satu aplikasi yang bisa digunakan untuk kelancaran penggunaan BPJS Kesehatan yakni aplikasi Pcare BPJS Kesehatan alias Primary Care BPJS Kesehatan.

PCare BPJS Kesehatan adalah sebuah aplikasi yang ditujukan untuk peserta pengguna fasilitas kesehatan (faskes) tingkat Pertama, seperti Puskesmas, Klinik dan Dokter.

PCare BPJS Kesehatan sebenarnya sudah ada sejak tahun 2014, tetapi hingga kini terus diperbarui fungsi dan kegunaannya.

Pengguna faskes yang ingin menggunakan aplikasi BPJS Kesehatan, sebelumnya harus berkunjung ke situs PCare BPJS Kesehatan terlebih dahulu. Selain itu, aplikasi PCare juga tersedia di Google Play Store untuk pengguna Android.

Saat membuka link, maka tampilan awal yang muncul adalah kolom username dan password, karena aplikasi ini ditujukan untuk faskes, jadi peserta yang bisa masuk ke Pcare BPJS Kesehatan hanya faskes yang sudah terdaftar.

Untuk username bisa diperoleh di penyedia faskes dengan mendaftar ke kantor BPJS Kesehatan terdekat.

Setelah berhasil masuk ke halaman, aplikasi PCare BPJS Kesehatan berisi informasi tentang pelayanan pasien terkait skrining atau riwayat kesehatan pasien yang meliputi kolom pendaftaran pasien, terapi pengobatan, diagnosa dan pelayanan laboratorium.

Berikut ini fungsi-fungsi yang ada di aplikasi PCare BPJS Kesehatan seperti disebutkan di situs BPJS Kesehatan.

1. Pendaftaran Pasien

Kolom menu petugas pendaftaran untuk memasukkan data pasien yang akan berobat.

2. Pelayanan Pasien

Di halaman ini data diproses oleh dokter atau petugas balai pengobatan, dalam menu ini juga tersedia fitur pembuatan rujukan, yang mana datanya langsung terlihat di faskes rujukan.

Selain itu juga ada fitur preview data kunjungan, jumlah peserta BPJS yang terdaftar di faskes primer, serta pengolahan data tenaga medis dan fitur penggantian password.

Saat menggunakan aplikasi PCare BPJS Kesehatan, faskes juga memperoleh beberapa manfaat, di antaranya:

  • Mempercepat waktu
Dengan menggunakan aplikasi PCare BPJS Kesehatan, maka waktu yang diperlukan lebih cepat karena semua terintegrasi melalui satu aplikasi. Mulai menginput data hingga proses yang lainnya.

  • Diagnosis lebih akurat dan cepat
Dalam aplikasi PCare BPJS Kesehatan, peserta yang sudah melakukan pengobatan sebelumnya, rekam medisnya sudah tercatat sehingga memudahkan dokter atau tenaga medis untuk memantau kondisi pasien secara langsung.

  • Sistem rujukan yang mudah secara online
Proses rujukan saat menggunakan PCare BPJS Kesehatan yang dilakukan secara online tentu lebih memudahkan dibanding proses biasanya yang perlu surat rujukan terlebih dahulu, sehingga perpindahan faskes juga menjadi lebih cepat, khususnya ke rumah sakit yang sudah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

Dikutip dari situs resmi BPJS Kesehatan, penerapan digitalisasi rujukan atau rujukan online dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) bertujuan untuk memberi kemudahan dan kepastian bagi peserta dalam mendapatkan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan rujukan.

Uji coba fase 1 rujukan online oleh BPJS Kesehatan yang telah dimulai sejak tanggal 15 Agustus yang lalu kini telah mulai memasuki fase 2 sejak tanggal 1 hingga 15 September 2018.

“Banyak hal positif yang diperoleh dari uji coba selama fase 1, antara lain terkumpulnya data rumah sakit rujukan beserta dokter spesialis/subspesialis berikut jadwal prakteknya,” kata Kepala Humas BPJS Kesehatan M Iqbal Anas Ma’ruf.

Selain itu, agar ada edukasi tentang Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk disiplin menggunakan aplikasi P-Care dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) untuk senantiasa melengkapi dan meng-update data kompetensi dan sarana serta konsep rujukan online bagi peserta.

Iqbal menjelaskan, dari uji coba fase 1 juga diketahui bahwa terdapat 19.937 FKTP yang sudah mengakses aplikasi PCare secara realtime online dan siap memasuki fase 2.

Masih ada 2.506 FKTP yang belum dapat mengakses aplikasi Pcare karena kendala jaringan komunikasi dan data (jarkomdat) yang masih dimungkinkan untuk menggunakan rujukan manual, sampai tersedianya jarkomdat di wilayah FKTP tersebut.

Kini, memasuki uji coba fase 2, telah dilakukan berbagai penyempurnaan antara lain kemudahan FKRTL dalam melakukan edit data kompetensi dan sarana yang ada di aplikasi Health Facilities Information System(HFIS).

Kemudian perbaikan data mapping FKRTL (Rumah Sakit dan Klinik Utama), yaitu fasilitas kesehatan rujukan mana saja yang bisa dirujuk dari Puskesmas, Dokter Praktik Perorangan dan Klinik Pratama berdasarkan jarak dan kompetensinya.

Serta penambahan fitur untuk rujukan kasus-kasus tertentu yang membutuhkan perlakuan khusus seperti Kanker, Hemodialisa, Thallasemia, Hemofilia, Transplantasi Hati, Transpalantasi Ginjal, TB, Jiwa dan Kusta.

“Melalui penyempurnaan-penyempurnaan tersebut diharapkan dalam fase 2 ini pelaksanaan sistem rujukan online ini akan semakin baik dan dirasakan manfaatnya oleh peserta. Pada jangka panjang, digitalisasi rujukan ini akan mendekatkan peserta JKN-KIS dengan fasilitas kesehatan dan mengurangi antrean dalam pelayanan kesehatan,” harap Iqbal.

Baca juga artikel terkait BPJS KESEHATAN atau tulisan lainnya dari Dewi Adhitya S. Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Agung DH