Menuju konten utama

Partai Golkar Buka Pintu Jika Jokowi Ingin Bergabung Jadi Kader

Idrus sebut Golkar memiliki prinsip sebagai partai go public dan terbuka untuk semua kalangan termasuk terhadap Jokowi.

Partai Golkar Buka Pintu Jika Jokowi Ingin Bergabung Jadi Kader
Presiden Jokowi didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Plt Menkopolhukam Tito Karnavian, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di acara Indonesia International Motor Show 2024, JIEXPO, Jakarta, Kamis (15/2/2024). tirto.id/Adrian Pratama Taher

tirto.id - Ketua Dewan Penasihat Bappilu Partai Golkar, Idrus Marham, mengungkap kans bergabungnya Presiden Joko Widodo ke dalam parpol berlambang beringin itu. Ia menjelaskan Golkar memiliki prinsip sebagai partai yang “go public” dan terbuka untuk semua kalangan termasuk terhadap Jokowi.

“Kalau misalkan mau masuk ya enggak ada masalah. Karena dalam pengertian, buat Golkar ini adalah partai go public. Siapa saja bisa masuk, bukan milik siapa-siapa. Dan tidak perlu minta izin kepada keluarga siapa pun, enggak ada itu," kata Idrus di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (29/2/2024).

Idrus menjelaskan partainya dengan Jokowi telah memiliki keakraban dalam komunikasi. Dia menyebutnya dengan istilah kesamaan suasana batin antara Golkar dengan Jokowi. Dia juga menyebut dalam sejumlah kesempatan Jokowi kerap menggunakan warna kuning seperti dasi yang dikenakan di hadapan publik beberapa waktu lalu.

“Golkar ini adalah milik masyarakat, siapa saja ayo gabung, tidak ada larangan. Tetapi ini semua tentu ada pentahapan," kata dia.

Selain terbuka menjadi kader, Jokowi juga terbuka untuk mengisi ruang lain yang ada di dalam Golkar termasuk ketua umum. Idrus mengingatkan bahwa majelis tertinggi Partai Golkar ada di Musyawarah Nasional (Munas) kemudian dilanjutkan dengan Rapat Pimpinan (Rapim).

“Saya kira semua ada aturannya, ada mekanismenya yang ada. Dan mekanisme itu bisa dibicarakan di Munas sebagai lembaga tertinggi penentu kebijakan-kebijakan. AD/ART diubah disitu, ketua umum disitu, aturan dibuat disitu," kata Idrus.

Mengenai kondisi Jokowi yang saat ini masih tercatat sebagai kader PDIP, Idrus enggan berkomentar. Dia tak ingin ikut campur dengan urusan partai lain di luar Golkar.

"Ya kita tidak tahu. Tapi sampai pada hari ini saya tahu belum ada pengumuman resmi," kata dia.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Abdul Aziz