Menuju konten utama
KTT G20

Pandemic Fund, Kemenkes: Dunia Kurang Investasi Kesiapan Pandemi

WHO dan Bank Dunia memperkirakan ada kesenjangan PPR sekitar 10,5 miliar dolar AS, sehingga dibutuhkan mekanisme pendanaan global.

Pandemic Fund, Kemenkes: Dunia Kurang Investasi Kesiapan Pandemi
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu dalam G20 Side Event bertajuk "Redesigning Pandemic Prevention, Preparedness, and Response: Lessons Learned and New Approaches" di Conrad Bali, Nusa Dua, Bali pada Senin (14/10/2022) sore. tirto.id/Farid Nurhakim

tirto.id -

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia mengungkapkan bahwa dunia sangat kekurangan investasi dalam kesiapsiagaan pandemi.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu dalam G20 Side Event bertajuk "Redesigning Pandemic Prevention, Preparedness, and Response: Lessons Learned and New Approaches" di Conrad Bali, Nusa Dua, Bali pada Senin (14/10/2022) sore.

"Dunia sangat kekurangan investasi dalam kesiapsiagaan pandemi. Oleh karena itu, kita harus persiapkan, apalagi ada implikasi berat dari COVID-19, krisis kesehatan, dan krisis ekonomi," ucap dia.

Maxi menyebut bahwa penting merancang kembali arsitektur global. Lalu, dia mengatakan terdapat kebutuhan pendanaan yang andal dan berkelanjutan, yaitu terkait kapasitas pencegahan, kesiapsiagaan, dan penanggulangan pandemi (prevention, preparedness, and response/PPR).

Kemudian Maxi menjelaskan, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) dan Bank Dunia memperkirakan ada kesenjangan PPR sekitar 10,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Menurut dia, mengisi kesenjangan tersebut tidak mudah, oleh karena itu diperlukan mekanisme pendanaan.

"Berita baik kita berhasil mengembangkan langsung PPR atau dikenal pandemic fund (pendanaan pandemi) yang dilaksanakan Bank Dunia dan dikendalikan WHO. Pandemic fund untuk atasi kesenjangan PPR," tutur Maxi.

Dia menambahkan, pandemic fund yang terkumpul sebanyak 10,4 miliar dolar AS itu berasal dari negara anggota G20, non-G20, serta filantropi. Maxi pun menyebut bahwa terdapat ketimpangan atau ketidakadilan yang sangat besar dalam akses vaksin dan layanan diagnostik, di mana ini memperparah dampak pandemi.

"Negara miskin dan berkembang harus diperkuat pertahananannya, pandemic fund diharapkan mengatasi kesenjangan PPR ini," tutur dia.

Maxi juga mengklaim bahwa presidensi G20 telah memainkan peranan penting. Di mana inisiatif presidensi G20 Italia pada 2021 menggagas usulan pembentukan pandemic fund.

"Kita berharap dapat menutup kesenjangan PPR, mudah-mudahan inisiatif yang digagas presidensi Italia dapat diteruskan. Mudah-mudahan dalam presidensi G20 India, pandemic fund dapat bertumbuh untuk menuju tujuannya," ucap dia.

Baca juga artikel terkait KTT G20 atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Restu Diantina Putri