Menuju konten utama

PAN Bela Zulhas soal Candaan Gerakan Salat Simbol Prabowo & AMIN

PAN mengklaim penyataan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan terkait gerakan salat merupakan temuan di lapangan.

PAN Bela Zulhas soal Candaan Gerakan Salat Simbol Prabowo & AMIN
Ketua Umum PAN sekaligus Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan keterangan pers usai memberikan kuliah umum di Universitas Panca Bhakti, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (2/9/2023). ANTARA FOTO/Jessica Wuysang/nym.

tirto.id - Viral video Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan atau Zulhas menyinggung soal gerakan salat hingga pembacaan Al-Fatihah. Hal itu disampaikan Zulhas dalam rapat kerja nasional Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPS) yang disiarkan Garuda TV.

Zulhas mengklaim belakangan ini saat salat enggan mengucapkan kata amin. Karena merujuk pada Capres-Cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

"Ketika Salat Magrib baca Al-Fatihah Waladhollin ada yang diam sekarang Pak, ada yang diam sekarang pak, ada sekarang yang diam, saking cintanya sama Pak Prabowo itu," kata Zulhas dikutip Tirto dari Garuda TV, Rabu (20/12/2023).

Tidak hanya itu, Zulhas juga menyoroti pada gerakan salat dalam rakaat terakhir yaitu tahiyatul mengacungkan jari telunjuk ke arah depan. Zulhas pun justru mengejek menjadi gerakan dua jari sebagai dukungan kepada pasangan calon nomor 2, Prabowo-Gibran.

"Ini kalau tahiyatul akhir kan [satu jari], sekarang maunya dua jari Pak. Saking..." kata Zulhas.

Pernyataan Zulhas pun disambut tawa para peserta.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno menanggapi pernyataan Zulhas terkait bacaan salat dan tahiyat akhir. Eddy mengklaim pertanyaan tersebut merupakan temuan di lapangan.

"Misalnya ketika ada yang melafazkan aamiin nanti justru dirujuk atau diasosiasikan dengan salah satu capres. Karena itu akhirnya memilih untuk melafazkan aamiin dalam hati. Rupanya gejala unik ini juga pernah diceritakan oleh dua ulama kondang seperti Ustad Adi Hidayat dan Ustad Abdul Somad sebelumnya" kata Eddy di sela-sela agenda menyapa warga di Cianjur Selatan, Rabu (20/12/2023).

Eddy memastikan tidak ada niat dari Zulhas untuk menyampaikan humor yang dibuat-buat. Terlebih melecehkan agama Islam.

"Pak Zulhas hanya menyampaikan cerita yang ia dengar dan temukan di masyarakat. Jadi, bukan sesuatu yang mengada-ada apalagi melecehkan. Sama sekali tidak dan karenanya harus diluruskan, karena kami menduga telah dikemas dan diviralkan secara negatif oleh oknum-oknum tertentu" ucap Eddy.

Lebih lanjut, Eddy mengatakan pernyataan Zulhas tersebut harus dilihat secara berimbang. Terlebih, objektif, apalagi dua ulama besar di Indonesia juga pernah menceritakan fenomena yang sama ke publik sebelumnya.

"Tidak tepat kalau pernyataan Pak Zul itu ditarik dalam konteks sebuah penistaan. Mari kita jaga agar suhu politik yang semakin dinamis saat ini tidak diinjeksi oleh hasutan dan hoaks dari pihak-pihak yang bermaksud mengganggu pesta demokrasi kita," tutup Eddy.

Baca juga artikel terkait MENDAG ZULHAS atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Politik
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Intan Umbari Prihatin