tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, investor asal China akan membangun kawasan industri pembuat baterai litium di Morowali, Sulawesi Tengah.
Selain pembangunan pabrik baterai litium, kawasan industri ini juga akan dilengkapi dengan sekolah.
Menurut Luhut, saat ini memang sudah ada sekolah yang mengurusi soal kualitas karyawan di Morowali. Namun, dulu kapasitasnya baru 200 orang per angkatan.
Di tahun ini, kata dia, jumlah lulusannya akan ditambah menjadi 600 orang setiap tahun.
"Di sana dibuat juga politeknik yang tadi lulusannya hanya 200 orang, namun sekarang menjadi 600 lulusan. Kan kebutuhannya di sana 100.000 orang dalam satu tahun," kata Luhut di kantornya, Senin (14/1/2019).
Pabrik pembuatan baterai litium baru mulai dibangun pada Jumat (11/1/2019) lalu. Targetnya dalam 16 bulan ke depan akan selesai dan mulai produksi untuk kebutuhan ekspor dan dalam negeri.
Luhut menyatakan, pertengahan tahun depan, pemerintah juga akan mengekspor baterai ke berbagai negara di Asean.
“Kita tidak mau lagi bahan mentah, kita ingin semua punya nilai tambah. Yang ingin saya garis bawahi adalah pegawai di sini sekarang sudah 30 ribu orang lebih nantinya akan menjadi 100 ribu lebih," terangnya
Terkait tenaga kerja dari Cina, dia menyatakan akan melakukan pengurangan secara bertahap.
"Tenaga kerja Cina jumlah nya 3.000 lebih, jadi kurang lebih hanya 10 persen. Bertahap akan kita kurangi. Jadi jangan mengatakan tenaga kerja Cina ada 95 persen," jelas dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno