Menuju konten utama

Operasikan EBT, Menteri ESDM Akan Serap Fresh Graduate

Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Sudirman Said mengatakan akan terus menggenjot pemanfaatan energi baru dan terbarukan hingga 20 persen. Untuk itu, pihak ESDM akan menggandeng universitas setempat agar lulusannya bisa menjadi tenaga kerja di pengelolaan EBT.

Operasikan EBT, Menteri ESDM Akan Serap Fresh Graduate
Menteri ESDM Sudirman Said (kiri) berdiskusi dengan Dirut PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto (kanan). ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma.

tirto.id - Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Sudirman Said mengatakan akan terus menggenjot pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) hingga 20 persen. Untuk itu, pihak ESDM akan menggandeng universitas setempat agar lulusannya bisa menjadi tenaga kerja di pengelolaan EBT.

"Saya minta dukungan Pemda [Pemerintah Daerah] agar pengembangan EBT lebih cepat, karena sekarang era otonomi daerah, dimana Kementerian ESDM tidak punya tangan sampai ke daerah," kata Sudirman Said, di Surabaya, Kamis (31/3/2016).

Dalam kesempatan itu, Sudirman juga mengungkapkan pentingnya pemanfaatan EBT, karena menurutnya energi fosil suatu saat akan habis.

"Saat ini dari 57.000 Megawatt produksi listrik baru 6 sampai 7 persen yang berasal dari energi baru dan terbarukan. Kita akan dorong lebih banyak sampai 20 persen karena potensinya cukup besar yaitu 350.000 Megawatt,," katanya.

Ia mengungkapkan, ke depan, pembangkit listrik EBT misalnya tenaga surya akan dikembangkan dengan skala besar sampai 5.000 Megawatt, sehingga akan menarik investasi asing dan menjadi jaminan keberadaannya akan terus dipelihara dibanding skala yang lebih kecil.

Ia mencontohkan Norwegia, yang mampu mengekspor energi fosil, tetapi semua pembangkitnya menggunakan energi terbarukan.

"Sejumlah negara juga menyisihkan hasil penjualan energi fosil untuk pengembangan energi baru dan terbarukan, Indonesia akan mulai melalui Dana Ketahanan Energi [DKE]," katanya. (ANT)

Baca juga artikel terkait EBT atau tulisan lainnya

Reporter: Rima Suliastini