Menuju konten utama

Napi Lapas Kutacane Diduga Kesal Makanan Beda dengan Tahanan KPK

Ada dugaan warga binaan Lapas Kutacane meminta biaya makan disamakan dengan tahanan dari KPK.

Napi Lapas Kutacane Diduga Kesal Makanan Beda dengan Tahanan KPK
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto duduk di lantai saat berdiskusi dengan warga binaan sebelum kegiatan makan siang bersama di Rutan Kelas I Cipinang, Jakarta, Selasa (25/2/2025). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/YU

tirto.id - Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) masih mendalami penyebab kaburnya puluhan warga binaan atau narapidana dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh, pada Senin (10/3/2025) menjelang waktu berbuka.

Menteri Imipas, Agus Andrianto, mengatakan ada dugaan penyebab para napi kabur karena masalah makanan. Ia menyebut warga binaan setempat meminta biaya makan disamakan dengan rumah tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Yang sementara berkembangan kan karena makan, minta jatah makannya sama dengan yang dari KPK. Memang kan ada beberapa klasifikasi di sini, ada yang Rp18.000 per hari, ada yang Rp20.000, ada yang Rp22.000,” ucap Agus di Kantor Kementerian Imipas, Jakarta, Selasa (11/3/2025), dilansir dari Antara.

Menurut Agus, Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS), Mashudi, beserta tim bersama dengan Komisi XIII DPR RI yang membidangi urusan pemasyarakatan tengah meninjau langsung Lapas Kutacane untuk mendapat gambaran utuh mengenai peristiwa tersebut.

Apabila memang penyebabnya mengenai persoalan makanan, Agus mengatakan hal itu bukan kewenangan dari Kementerian Imipas. Namun begitu, ia memastikan pihaknya akan melakukan pengecekan menyeluruh untuk mengetahui motif yang sebenarnya.

“Kami ingin tahu apa betul masalah makanan yang menjadi penyebab atau masalah yang lain sebagai dampak dari perilaku petugas dalam pelayanan,” kata Agus.

Di sisi lain, Agus juga menyoroti soal jumlah penghuni lapas yang melebihi batas. Dia mengatakan kapasitas Lapas Kutacane sejatinya hanya untuk 100 orang, tetapi dihuni oleh sekitar 368 warga binaan.

“Memang masalahnya selalu itu-itu, overcapacity selalu menjadi—bukan selalu menjadi alasan yang klasik, tetapi itulah adanya,” kata Agus.

Puluhan warga binaan Lapas Kelas IIB Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara, dilaporkan kabur pada Senin (10/3) sore. Ditjen PAS membenarkan kejadian tersebut dan memastikan kondisi lapas sudah kondusif.

Kepala Subdirektorat Kerja Sama Ditjen PAS Rika Aprianti melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebut jumlah warga binaan yang melarikan diri masih dipastikan sambil terus dilakukan pengejaran.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Ditjen PAS Provinsi Aceh Yan Rusmanto saat dihubungi dari Banda Aceh, Selasa pagi, menyebut sebanyak 13 narapidana yang melarikan diri telah berhasil ditangkap.

Baca juga artikel terkait NARAPIDANA KABUR

tirto.id - Hukum
Sumber: Antara
Editor: Bayu Septianto