Menuju konten utama

Menteri Bintang Ungkap Peta Jalan Perlindungan Anak Dunia Daring

Bintang mengatakan, rancangan Perpres Peta Jalan Perlindungan Anak di Ranah Daring akan memuat 3 strategi perlindungan anak di dunia maya.

Menteri Bintang Ungkap Peta Jalan Perlindungan Anak Dunia Daring
Bintang Puspayoga. foto/KemenPPPA

tirto.id - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, mengungkapkan, pemerintah telah membuat rancangan Peraturan Presiden (Perpres) Peta Jalan Perlindungan Anak di Ranah Daring. Bintang menuturkan, Kementerian PPPA bersama Kementerian Hukum dan HAM sudah menyusun peta jalan tentang strategi perlindungan anak dari dunia maya.

"Terdapat banyak risiko dalam dunia digital, tak dapat dipungkiri internet dan media sosial menjadi sarana bagi munculnya tindakan kekerasan dan eksploitasi yang semakin beragam jenis dan intensitasnya," kata Bintang di Kantor Radio Republik Indonesia (RRI), Jakarta, Kamis (11/7/2024).

Bintang mengatakan, setidaknya ada 3 strategi yang disampaikan dalam rancangan perpres tersebut antara lain pencegahan terjadinya penyalahgunaan teknologi informasi dan komunikasi terhadap anak di ranah dalam jaringan, kolaborasi peran pemangku kepentingan dalam perlindungan anak di ranah dalam jaringan, termasuk kerja sama internasional dan penanganan atas penyalahgunaan teknologi informasi, dan komunikasi terhadap anak di ranah dalam jaringan.

Bintang pun mengutip data dari SAFEnet tentang jumlah kelompok rentan yang mengalami Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO). Dalam data SAFEnet tercatat kasus KBGO naik 4 kali lipat dari 118 kasus di Triwulan-I 2023 menjadi 480 kasus.

Pada Triwulan-I 2024, SAFEnet mencatat korban di rentang usia 18-25 tahun menjadi kelompok terbanyak yaitu 272 kasus atau 57 persen dan diikuti anak-anak rentang usia di bawah 18 tahun dengan 123 kasus atau 26 persen.

"Kasus yang muncul adalah terkait dengan pelecehan dan eksploitasi seksual perempuan maupun anak secara online hingga penyebaran konten intim non¬konsensual merupakan salah satu bentuk KBGO yang mudah terjadi, bisa dialami siapapun, namun sangat minim solusi yang berkeadilan," kata politikus PDIP ini.

Oleh karena itu, Bintang berharap, perempuan dan anak-anak lebih hati-hati dalam berbagi di media sosial. Ia mendorong pembekalan literasi digital yang baik dan mumpuni agar perempuan dan anak-anak bisa melindungi diri sendiri dari berbagai kejahatan dunia digital.

"Berdasarkan kondisi tersebut, menjadi penting untuk mendorong lebih banyak perempuan dan anak Indonesia agar lebih aware dalam memanfaatkan teknologi digital secara tepat," kata dia.

Baca juga artikel terkait PERLINDUNGAN ANAK atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Flash news
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Andrian Pratama Taher