Menuju konten utama

Mentan: Pemerintah Putuskan Tidak Impor Cabai

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, pemerintah memutuskan tidak akan mengimpor karena produksi cabai masih mencukupi kebutuhan.

Mentan: Pemerintah Putuskan Tidak Impor Cabai
Ilustrasi. Warga berbelanja cabai merah yang dijual pedagang di pusat pasar tradisional Peunayung, Banda Aceh, Rabu (9/10). ANTARA FOTO/Ampelsa.

tirto.id - Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman mengaku, harga cabai yang terus naik beberapa bulan terakhir ini sangat mengganggu karena harga yang mahal ikut mendorong inflasi. Namun, pemerintah memutuskan tidak akan mengimpor karena produksi cabai masih mencukupi kebutuhan.

"Harga cabai dalam beberapa bulan ini terus melonjak sehingga cukup mengganggu karena harga mahal sehingga ikut mendorong inflasi," kata Amran di Depok, Jawa Barat, seperti dikutip Antara, Selasa (22/11/2016).

Mentan mengatakan, produksi cabai saat ini sebenarnya cukup sehingga pemerintah memutuskan tidak perlu impor. Akan tetapi pemerintah mencanangkan Gerakan Nasional Penanaman 50 Juta Pohon Cabai di Pekarangan yang dipusatkan di Lapangan Tembak Divisi Infantri I Kostrad Cilodong, Depok, Jawa Barat.

Gerakan ini, kata Amran, sebagai upaya pemerintah untuk menggalakkan masyarakat menanam cabai sehingga saat harga cabai naik tidak perlu ada kekhawatiran.

Untuk menyukseskan gerakan menanam 50 juta pohon cabai tersebut, Kementan melibatkan ibu penggerak PKK Pusat dan daerah sehingga diharapkan bisa melakukan penanaman 20 batang di setiap rumah tangga.

"Ibu-ibu diharapkan bersedia menanam pohon cabai setidaknya 20 batang di rumahnya. Bibit dan polibag akan kami siapkan secara gratis," kata Amran.

Mentan mengatakan, upaya gerakan menanam cabai ini merupakan cara efektif untuk mengatasi melonjaknya harga yang selama ini terus terjadi. "Dengan 20 batang cabai maka akan bisa menghasilkan 10 kilogram yang cukup untuk dikonsumsi di setiap rumah tangga," katanya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, Jawa Barat selama ini menjadi salah satu sentra produksi cabai dengan kontribusi sebesar 22,54 persen secara nasional.

Menurut wagub, Garut merupakan sentra produksi terbesar sebesar 88 ribu ton, disusul, Cianjur, Tasikmalaya, dan Kabupaten Bandung. Cabai asal Jawa Barat selama ini juga sudah diekspor ke Singapura, Jepang, dan Timur Tengah.

Bagi Jawa Barat adanya gerakan ini akan meningkatkan optimisme masyarakat setempat untuk meningkatkan produksi cabai mengingat masih tersedia lahan luas seluas 10,32 juta hektare.

Gerakan, kata wagub, juga dapat menginspirasi seluruh komponen optimalkan lahan pekarangan rumah, sekolah, kantor dan gedung sehingga bisa jaga ketahanan dan kemandirian pangan khususnya cabai.

Baca juga artikel terkait CABAI atau tulisan lainnya dari Abdul Aziz

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Abdul Aziz
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz