Menuju konten utama

Menperin: Industri Tembakau Sumbang Rp153 Triliun pada 2018

Sepanjang 2018, penerimaan cukai rokok mencapai Rp153 triliun, meningkat dari 2017 sebesar Rp147 triliun.

Menperin: Industri Tembakau Sumbang Rp153 Triliun pada 2018
Petani merawat tanaman tembakau di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (30/5/2018). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

tirto.id - Industri hasil tembakau (IHT) menyumbang penerimaan negara yang cukup signfikan melalui cukai.

Sepanjang 2018, penerimaan cukai rokok mencapai Rp153 triliun, meningkat dari 2017 sebesar Rp147 triliun.

Penerimaan cukai rokok 2018, berkontribusi terhadap perolehan 95,8 persen terhadap cukai nasional.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, industri hasil tembakau menjadi salah satu sektor manufaktur nasional yang strategis dan memiliki keterkaitan luas mulai dari hulu hingga hilir.

Selain itu, berkontribusi besar dan berdampak luas terhadap aspek sosial, ekonomi, maupun pembangunan bangsa Indonesia selama ini.

"Industri ini merupakan bagian sejarah bangsa dan budaya Indonesia, khususnya rokok kretek. Pasalnya, merupakan produk berbasis tembakau dan cengkeh yang menjadi warisan inovasi nenek moyang dan sudah mengakar secara turun temurun," ujar dia dalam keterangan tertulis kepada Tirto, Jumat (22/3/2019).

Ia juga menjelaskan, industri rokok di dalam negeri telah meningkatkan nilai tambah dari bahan baku lokal berupa hasil perkebunan seperti tembakau dan cengkeh.

Di samping itu, kata dia, dinilai sebagai sektor padat karya dan berorientasi ekspor, sehingga mampu menopang pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, total tenaga kerja yang diserap oleh sektor industri rokok sebanyak 5,98 juta orang.

Terdiri atas 4,28 juta adalah pekerja di sektor manufaktur dan distribusi, serta 1,7 juta bekerja di sektor perkebunan.

Pada 2018, nilai ekspor rokok dan cerutu mencapai 931,6 juta dolas AS, atau meningkat 2,98 persen dibanding 2017 sebesar 904,7 juta dolar AS.

"Industri rokok juga dapat dikatakan sebagai sektor kearifan lokal yang memiliki daya saing global," turut dia.

Baca juga artikel terkait INDUSTRI TEMBAKAU atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali