tirto.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono, mengungkapkan alasan mengapa sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang terlibat kerusuhan di Kota Chrey Thum, Provinsi Kandal, Kamboja enggan kembali ke Tanah Air. Sebagian WNI disebut hendak mencari pekerjaan di Kamboja.
Akan tetapi, Sugiono tidak menyatakan berapa jumlah WNI terlibat kerusuhan yang enggan pulang atau berapa jumlah WNI yang hendak kembali ke Indonesia.
"Dari beberapa informasi yang saya dapat, ada juga yang tidak mau pulang. Tidak mau pulang dengan harapan untuk bisa bekerja di tempat lain," tuturnya di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (23/10/2025).
Menurut dia, Pemerintah RI berupaya melindungi WNI yang terlibat kerusuhan di Kamboja. Sugiono mengaku Pemerintah RI tidak bisa memaksa WNI di Kamboja agar kembali ke Tanah Air.
Setiap WNI di Kamboja disebut memiliki pilihan masing-masing. Di satu sisi, Pemerintah RI disebut berkewajiban melindungi para WNI di negara tersebut.
"Keterlibatan KBRI setempat itu merupakan sesuatu yang sudah menjadi kewajiban. Kalau ditanya perkembangannya seperti apa ya, kami ada di situ melindungi dan memastikan," kata Sugiono.
"Kami kembalikan kepada individu masing-masing [terkait kepulangan ke Indonesia], tetapi yang pasti pemerintah hadir untuk menyelesaikan," lanjut dia.
Diberitakan sebelumnya, Menlu Sugiono mengklaim, tidak semua WNI yang terlibat kerusuhan di Kamboja mau kembali ke Tanah Air. Hal ini diketahui usai pihak Pemerintah RI bertanya kepada WNI yang terlibat kerusuhan di Kamboja.
Sugiono enggan menjelaskan alasan sebagian WNI tidak mau kembali ke Tanah Air. Ia berdalih, mereka memiliki alasan tersendiri sehingga enggan pulang ke Indonesia.
Sebagai informasi, sebanyak 97 WNI terlibat aksi kerusuhan yang terjadi di Kamboja pada Jumat (17/10/2025). Dari 97 WNI yang terlibat kerusuhan, sebanyak 86 di antaranya saat ini masih berada di kantor polisi Kota Chrey Thum.
Sedangkan 11 WNI lainnya berada di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Pihak KBRI Phnom Penh disebut telah menemui para WNI yang masih ditahan di kantor polisi dan menjalani perawatan di rumah sakit.
Adapun aksi kerusuhan itu dipicu oleh 97 WNI yang memberontak dan berusaha untuk melarikan diri dari sebuah perusahaan penipuan daring atau online scam yang berlangsung di Kota Chrey Thum.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Andrian Pratama Taher
Masuk tirto.id


































