Menuju konten utama

Menlu: WNI Terlibat Rusuh di Kamboja Tak Semuanya Mau Pulang

Menlu Sugiono enggan mengungkap alasan sebagian WNI tidak mau kembali ke tanah air.

Menlu: WNI Terlibat Rusuh di Kamboja Tak Semuanya Mau Pulang
Press Briefing Menteri Luar Negeri Sugiono dari New York, 26 September 2025. Youtube/MoFA Indonesia

tirto.id - Menteri Luar Negeri (Menlu), Sugiono mengatakan tidak semua warga negara Indonesia (WNI) yang terlibat kerusuhan di Kota Chrey Thum, Provinsi Kandal, Kamboja, mau kembali ke tanah air. Hal ini diketahui usai pihak Pemerintah RI bertanya kepada WNI yang terlibat kerusuhan di Kamboja.

"Kita lihat nanti kebutuhannya seperti apa, apakah semuanya mau pulang atau tidak karena ada juga yang kami pulangi ternyata dia tidak mau pulang. Kita lihat saja nanti," ucapnya di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (22/10/2025).

Sugiono enggan mengungkap alasan sebagian WNI tidak mau kembali ke tanah air. Ia berdalih mereka memiliki alasan tersendiri, sehingga enggan pulang ke Indonesia.

Di satu sisi, Sugiono mengklaim Kemlu terus mendampingi puluhan WNI yang terlibat kerusuhan di Kamboja.

"Masing-masing [WNI di Kamboja yang terlibat kerusuhan] punya alasan [mengapa tidak kembali ke Indonesia]," tuturnya.

"Ya, kami masih melakukan pendampingan," sambung dia.

Sebagai informasi, sebanyak 97 WNI terlibat aksi kerusuhan yang terjadi di Kamboja pada Jumat (17/10/2025). Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, mengatakan, dari 97 WNI yang terlibat kerusuhan, 86 di antaranya saat ini masih berada di kantor polisi Kota Chrey Thum.

Sedangkan 11 WNI lainnya berada di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Pihak KBRI Phnom Penh disebutnya telah menemui para WNI yang masih ditahan di kantor polisi dan menjalani perawatan di rumah sakit.

“Dapat kami sampaikan, dari 97 WNI yang terlibat dari kerusuhan tersebut, 86 saat ini berada di kantor polisi Kota Chrey Thum, dan kemudian 11 orang dirawat di rumah sakit,” ungkap Judha kepada para wartawan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2025).

Ia mengatakan, KBRI Phnom Penh telah memberikan bantuan logistik berupa makanan dan alat-alat sanitasi kepada para WNI yang saat ini berada di kantor polisi. Pihak KBRI juga memberikan bantuan hukum serta mengupayakan pemulangan mereka ke Indonesia.

Dari 86 WNI, empat orang di antaranya diduga telah melakukan tindak kekerasan terhadap para WNI yang terlibat kerusuhan.

Pada saat kerusuhan terjadi, Judha membenarkan sempat ada bunyi tembakan yang terdengar. Meski begitu, ia memastikan tidak ada WNI yang meninggal pada saat aksi kerusuhan tersebut.

Adapun aksi kerusuhan itu dipicu oleh 97 WNI yang memberontak dan berusaha untuk melarikan diri dari sebuah perusahaan penipuan daring atau online scam yang berlangsung di Kota Chrey Thum.

Baca juga artikel terkait WNI DI LUAR NEGERI atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Flash News
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama