Menuju konten utama

Menkeu Harap Investasi Bisa Tetap Tumbuh 5%

Menteri Keuangan Sri Mulyani optimistis investasi bisa bertahan tumbuh di atas 5 persen.

Menkeu Harap Investasi Bisa Tetap Tumbuh 5%
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan sambutan pada Ministry of Finance Festival 2022 (MOFEST 2022) di Jakarta, Kamis (1/12/2022). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/nym.

tirto.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani berharap investasi bisa bertahan tumbuh di atas 5 persen. Hal itu agar ketahanan ekonomi Indonesia terjaga di tengah kenaikan suku bunga global karena inflasi tinggi dunia.

"Ini yang akan kami lihat pada 2023, apakah investasi bisa tumbuh tetap terjaga di atas 5 persen karena kemarin pada triwulan III-2022 sudah tumbuh 4,9 persen. Itu dekat sekali dengan 5 persen," kata Sri Mulyani dalam acara "Kompas 100 CEO Forum 2022" yang dipantau secara daring dikutip dari Antara, Jumat (2/12/2022).

Tidak hanya global, di dalam negeri pun Bank Indonesia (BI) terpaksa menyesuaikan tren tersebut dengan turut menaikkan suku bunga acuan hingga 175 basis poin (bps) sampai saat ini. Dia menuturkan mengatakan kenaikan suku bunga acuan di global maupun di domestik tentunya akan berdampak ke perekonomian Indonesia, utamanya pada tahun depan, karena BI baru menaikkan suku bunga acuan pada menjelang akhir tahun ini.

Karena itu, kondisi tersebut akan dilihat lebih lanjut untuk menakar ketahanan investasi di dalam negeri lantaran kenaikan suku bunga acuan cepat atau lambat akan bertransmisi kepada suku bunga perbankan. Naiknya suku bunga perbankan tentunya akan mempengaruhi keinginan pengusaha untuk berekspansi karena sudah mulai tingginya bunga pinjaman.

"Teman-teman perbankan nanti yang akan lihat pertumbuhan kredit kepada dunia usaha apakah akan tetap terjaga atau tidak. Apakah nanti perusahaan-perusahaan akan tetap melakukan penawaran perdana saham supaya penanaman modal dan investasi itu tetap terjadi," tuturnya.

Selain investasi, Sri Mulyani menyebutkan konsumsi yang memiliki porsi hingga 57 persen dari produk domestik bruto (PDB) juga harus tetap dijaga tumbuh di atas 5 persen untuk menghadapi gejolak global tahun depan. Karena itu, kata Sri Mulyani pemerintah terus mendorong daya beli masyarakat agar tetap terjaga di tengah inflasi yang meningkat.

Tak hanya investasi dan konsumsi, ekspor yang pada tahun ini tumbuh sangat tinggi pun akan diperhatikan pada tahun depan, karena pada 2023 terdapat potensi resesi global yang kemungkinan membuat harga komoditas dan permintaan ekspor tidak setinggi tahun ini.

Baca juga artikel terkait INVESTASI

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin