tirto.id - Kementerian Kesehatan sudah turun merespon penyakit kasus ginjal akut yang menyasar anak. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan bahwa tim kedokteran RSCM sudah turun untuk menganalisa penyakit mendadak tersebut.
"Sedang diteliti dokter-dokter RSCM," kata Budi saat ditemui usai sidang kabinet di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (11/10/2022).
Budi mengaku, dirinya sudah mendengar bahwa ada kesimpulan penelitian soal kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak. Pemerintah akan mengumumkan pada pekan ini.
"Nanti sebentar lagi (disampaikan ke publik). Harusnya minggu ini kita bisa rilis," kata Budi.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut bahwa ada kasus gangguan akut misterius yang melonjak tiba-tiba dalam dua bulan terakhir.
Dalam catatan IDAI, mereka menemukan lebih dari 100 kasus sejak bulan Januari 2022. Namun, dalam dua bulan terakhir, mereka menemukan lonjakan kasus lebih banyak daripada biasa.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Nefrologi Henny Adriani Puspitasari menuturkan, gejala gangguan ginjal akut misterius sama dengan gangguan ginjal akut misterius lainnya, yakni dimulai dari jumlah buang air kecilnya (BAK) yang menurun drastis secara tiba-tiba hingga tidak keluar sama sekali. Kemudian perburukan penyakit itu bergerak cepat.
“Nah itu sebetulnya yang kemudian buat kami sebagai dokter anak terutama yang bergerak di bidang ginjal, itu menjadi suatu hal yang tidak biasanya,” ucap dia.
Henny menuturkan, anak-anak ini biasanya paling sering datang dengan riwayat demam dan diare. Ada yang disertai dan ada yang tidak disertai dengan gejala saluran napas misalnya batuk dan pilek. “Tapi sebagian besar itu demam dan diare,” ujar dia.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Restu Diantina Putri