Menuju konten utama

Menjaga Nyala Nyawa Waifuna Pelindung Laut

Tradisi Buka Sasi Laut di Kampung Kapatcol, Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Menjaga Nyala Nyawa Waifuna Pelindung Laut
Foto udara aerial wilayah Sasi Laut di Kampung Kapatcol, Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
2024/05/08/menjaga-nyala-nyawa-waifuna-pelindung-laut-290324-bay-3.jpg
Sejumlah warga mengikuti prosesi Tradisi Buka Sasi di Perairan Misool, Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
2024/05/08/menjaga-nyala-nyawa-waifuna-pelindung-laut-290324-bay-4.jpg
Tetua Adat Kampung Kapatcol Yoseph Weutot (tengah) bersama Petuanan Adat Yohanis Hey (kanan) dan Alex Mangar (kiri) melarung pon fapo saat prosesi Tradisi Buka Sasi di Perairan Misool, Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
2024/05/08/menjaga-nyala-nyawa-waifuna-pelindung-laut-290324-bay-5.jpg
Tetua Adat Kampung Kapatcol Yoseph Weutot (kanan) bersama Petuanan Adat Yohanis Hey (tengah) dan Alex Mangar (kiri) memimpin prosesi Tradisi Buka Sasi di Perairan Misool, Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
2024/05/08/menjaga-nyala-nyawa-waifuna-pelindung-laut-290324-bay-9.jpg
Petuanan Adat Yohanis Hey (kiri) dan Perempuan Waifuna Yolanda Kacili (kanan) mengamati dasar laut sebelum melakukan penyelaman saat prosesi Tradisi Buka Sasi di Perairan Misool, Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
2024/05/08/menjaga-nyala-nyawa-waifuna-pelindung-laut-290324-bay-10.jpg
Perempuan Waifuna Yolanda Kacili mengambil teripang saat Tradisi Buka Sasi di Perairan Misool, Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
2024/05/08/menjaga-nyala-nyawa-waifuna-pelindung-laut-290324-bay-11.jpg
Perempuan Waifuna Yolanda Kacili (kiri) dan Yunance Kacili (kanan) menunjukkan hasil tangkapan Teripang dan Lola saat Tradisi Buka Sasi di Perairan Misool, Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Dentang lonceng gereja memecah keheningan saat matahari bersinar di ujung timur Indonesia, tepatnya di Kampung Kapatcol, Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Lonceng itu bukan penanda adanya ibadah mingguan, melainkan panggilan untuk tradisi yang mengakar kuat, yakni tradisi Buka Sasi Laut, sebuah sistem adat dalam mengelola sumber daya alam di daratan maupun lautan.

Tradisi Sasi merupakan cerminan kearifan lokal dengan aturan yang mengikat. Sebelum upacara buka Sasi, masyarakat dilarang mengambil lobster, teripang dan lola selama periode tutup Sasi. Saat buka Sasi masyarakat tidak boleh mengambil secara serakah karena ada aturan ukuran dan jenis yang boleh diambil di lokasi Sasi seluas 213 hektar itu.

Pengelolaan Sasi laut dilakukan oleh kelompok Waifuna yang berarti yang terberkati oleh Tuhan dengan jumlah anggota sebanyak 36 orang, sebagian besar berumur 30 tahun keatas.

Selama tiga hari pelaksanaan, para Waifuma ttersebut berhasil menangkap 1.138 teripang, 599 lola dan 20 lobster. Atas kesepakat bersama, hasil tangkapan dijual untuk membiayai perawatan dua anak yang sakit dan kebutuhan lainnya di kampung tersebut.

Keberhasilan masyarakat setempat dalam menjaga ekosistem laut tak lepas dari peran Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) yang mendampingi pengelolaan Sasi. YKAN menjadi tonggak penting untuk menjaga ekosistem laut yang rentan di tengah tekanan pembangunan modern.
Baca juga artikel terkait FOTO-TIRTO atau tulisan lainnya dari Fandhi Cahyadi

Oleh: Fandhi Cahyadi