








tirto.id - Transformasi ekonomi dan keuangan digital Indonesia tengah melaju pesat dan sinergi antar lembaga menjadi kunci. Dalam penutupan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2025 & Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2025, ditekankan bahwa kolaborasi dan inovasi bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan strategis.
Selain itu, helatan ini juga menjadi ajang untuk mengabarkan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi dan keuangan digital paling cepat di dunia. Salah satu indikatornya, nilai transaksi tahunan di platform e-commerce sudah mencapai Rp4.500 triliun.
Di antara perkembangan keuangan digital ini, sistem seperti QRIS menjelma jadi teknologi penting yang tidak hanya memudahkan transaksi, tetapi menjadi simbol kedaulatan digital Indonesia di bidang keuangan.
Dengan 57 juta pengguna dan 39 juta merchant, serta perluasan QRIS ke lima moda transportasi umum di Jabodetabek, kita menyaksikan bahwa inklusi digital bukan sekadar jargon melainkan kenyataan yang membawa dampak nyata bagi UMKM dan masyarakat luas.
"Ekonomi keuangan digital Indonesia volume transaksinya Rp37 miliar per tahun. Hampir Rp4.500 triliun untuk e-commerce," ujar Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.
Namun ada satu catatan penting, bahwa transformasi digital Indonesia masih harus menghadapi aral besar terkait literasi dan juga inklusivitas. Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, menyebut bahwa 40 persen warga Indonesia belum melek finansial, baik secara pengetahuan, sikap, maupun perilakunya. Karenanya, ia menekankan bahwa digitalisasi ekonomi dan keuangan tidak boleh hanya berhenti di infrastruktur.
"Transformasi digital harus menyentuh literasi, memperluas akses, dan membangun kapasitas manusia,” tambahnya.
Sedangkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa bahwa pemerintah menargetkan kontribusi ekonomi digital meningkat hingga sembilan kali lipat, mencapai 15,5-19,6 persen terhadap PDB pada 2045.
"FEKDI x IFSE 2025 bukan hanya forum tahunan, tetapi juga momentum bersama untuk memperkuat kolaborasi," ujarnya.
Masuk tirto.id



































