Menuju konten utama

Menhub Budi Ajak UEA & Qatar Tambah Investasi di RI

Menhub Budi Karya Sumadi mengajak negara Uni Emirat Arab (UEA) dan Qatar untuk menambah investasinya di RI. Khususnya di sektor perhubungan laut dan udara.

Menhub Budi Ajak UEA & Qatar Tambah Investasi di RI
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (12/12/2022).ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.

tirto.id - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengajak negara Uni Emirat Arab (UEA) dan Qatar untuk menambah investasinya di Indonesia. Khususnya di sektor perhubungan laut dan udara.

Hal itu disampaikan Budi saat bertemu dengan CEO Dubai Port (DP) World Sultan Ahmed bin Sulayem. Dalam pertemuan itu membahas peningkatan konektivitas, daya saing logistik, membuka banyak lapangan kerja, maupun menumbuhkan titik ekonomi baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Sejumlah proyek yang kami tawarkan menggunakan skema pendanaan kreatif non APBN melalui kerja sama pemerintah dan badan usaha atau KBPU," katanya dikutip dari Antara, Rabu (21/12/2022).

Dia menuturkan DP World merupakan perusahaan logistik multinasional yang berbasis di Dubai, UAE, yang bergerak di bidang pengoperasian logistik kargo, operasi terminal pelabuhan, layanan maritim dan zona perdagangan bebas.

Budi juga menjelaskan saat ini DP World bersama Indonesia Investment Authority (INA) sedang penjajakan untuk berpartisipasi dalam pengembangan dan pengoperasian Pelabuhan Belawan bersama Pelindo. Kemudian pembangunan peti kemas internasional dan kawasan industri logistik di Gresik, Jawa Timur, bekerjasama dengan swasta nasional (PT Maspion).

Lebih lanjut, dia menuturkan dengan pengalaman yang dimiliki DP World di bidang kepelabuhanan, akan berdampak baik bagi peningkatan daya saing pelabuhan di Indonesia.

"Indonesia sedang berupaya meningkatkan daya saing logistik melalui pengembangan pelabuhan. Jika DP World bisa bekerja sama, saya yakin kita akan memiliki pelabuhan yang cerdas, ramah lingkungan, lebih efisien dan kompetitif," bebernya.

Setelah pertemuan, Budi mengunjungi Dubai Marina City, kawasan perkotaan dengan gedung-gedung bertingkat dan memiliki pelabuhan yacht (kapal pesiar) dan Pelabuhan Jebel Ali yang merupakan salah satu pelabuhan tersibuk di Timur Tengah.

Sementara itu, di Doha Qatar, dia bertemu dengan CEO Qatar Airways Akbar Al Baker dan CEO Qatar Investment Authority Mansoor Ebrahim Al-Mahmoud.

Kepada Qatar Airways, Budi menawarkan sejumlah kerja sama di bidang penerbangan, dimana kerja sama bilateral kedua negara di bidang penerbangan sudah terjalin sejak 2017, dan telah diratifikasi dengan Peraturan Presiden (Perpres) pada September 2020.

Beberapa hal yang ditawarkan yaitu salah satunya mengusulkan peningkatan frekuensi penerbangan Qatar Airways ke Indonesia. Kemudian menambah destinasi penerbangan ke Indonesia.

Berdasarkan perjanjian hubungan udara kedua negara, Indonesia membuka sejumlah bandara untuk melayani penerbangan dari Qatar. Seperti di Jakarta, Bali, Surabaya, Medan, Batam, dan Manado.

Tetapi saat ini, baru ada dua rute penerbangan yang diterbangi Qatar Airways yaitu ke Jakarta dan Bali. Qatar Airways berencana menambah 7 (tujuh) penerbangan per minggu pada tahun depan.

Di masa penerbangan winter 2022, Qatar Airways melayani penerbangan dari Doha ke Jakarta PP dengan frekuensi penerbangan 21 kali per minggu. Kemudian dari Doha ke Bali PP dengan frekuensi 14 frekuensi per minggu.

Sebelum pandemi, frekuensi penerbangan Doha ke Jakarta masih sama yaitu 21 kali per minggu dan dari Doha ke Bali mencapai 21 kali per minggu.

Selanjutnya, dengan Qatar Investment Authority, sebuah lembaga investasi terbesar di dunia, Menhub mendorong dilakukannya peningkatan kerja sama di sektor transportasi. Sejumlah proyek infrastruktur transportasi yang ditawarkan untuk dikerjasamakan melalui KPBU yaitu pengembangan infrastruktur transportasi yang mendukung sektor pariwisata khususnya di destinasi super prioritas.

Baca juga artikel terkait SEKTOR PERHUBUNGAN

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin