Menuju konten utama
Ultimate Fighting Championship

Mengenal Pembagian Kelas Fighter di UFC dan Perbedaannya

Pembagian kelas fighter dalam UFC mengacu kepada berat badan dari petarung. Simak daftar lengkap kategori kelas MMA di UFC, serta batasan beratnya.

Mengenal Pembagian Kelas Fighter di UFC dan Perbedaannya
Ring Octagon. foto/Istockphoto

tirto.id - Pembagian kelas fighter dalam seni bela diri campuran atau mix martial art (MMA) yang berada di bawah naungan Ultimate Fighting Championship (UFC), didasarkan kepada berat badan atlet. Sampai saat ini terdapat 12 kelas berbeda dalam ajang resmi MMA di bawah naungan UFC. Kategori tersebut terdiri dari 9 kelas putra dan 3 kelas putri.

Para petarung MMA masuk dalam kategori kelas tertentu berdasar acuan berat badan. Sejatinya semua fighter bebas menentukan kelas mana yang hendak mereka ikuti, sepanjang dapat memenuhi syarat UFC berdasar berat badan.

Pada umumnya para petarung akan memilih kelas yang berada di bawah berat maksimum yang mereka miliki. Dalam artian, mereka dapat menurunkan berat badan saat mendekati pertarungan.

Regulasi UFC juga mengizinkan seorang fighter mempunyai berat badan 1 pon (0,45kg) lebih berat dari kelas yang diikuti untuk duel non-gelar. Akan tetapi aturan wajib memenuhi batas maksimal berat badan untuk pertarungan perebutan gelar juara.

Proses timbang badan para fighter MMA dilakukan sehari sebelum duel. Jika mereka gagal memenuhi berat maksimal di kelas yang diikuti, pertandingan akan tetap dilakukan dan dicatat dalam rekor UFC. Akan tetapi hasil pertarungan tidak masuk dalam perhitungan peringkat, termasuk jika laga tersebut adalah perebutan gelar juara.

Contoh kasus terjadi terhadap duel Deiveson Figueiredo vs Joseph Benavidez pada tahun 2020, yang awalnya diagendakan untuk perebutan gelar juara kelas terbang (Flyweight 125 pon/56,6 kg).

Figueiredo yang saat itu memenangi pertarungan tidak berhak merebut gelar juara dunia, lantaran memiliki berat 127 pon alias melebihi batas maksimal kelas.

Daftar Pembagian Kelas Fighter di UFC

Daftar lengkap pembagian kelas fighter di UFC, atau kejuaraan seni bela diri campuran. Terdapat 4 kelas untuk kategori putri, dan 8 kelas di kategori putra.

Kelas Strawweight (115 pon/51,2 kg)

Strawweight atau kelas jerami di olahraga seni bela diri campuran (MMA) menjadi kelas paling ringan yang terdaftar di UFC. Kelas ini mempertandingkan kategori putra dan putri.

Flyweight (125 pon/56,6 kg)

Kelas berikutnya yang dipertandingkan di UFC adalah Flyweight, dengan maksimal berat badan 125 pon atau 56,6 kg. Kelas ini mempertandingkan kategori putra dan putri dalam kejuaraan MMA di bawah naungan UFC.

Bantamweight (135 pon/61,2 kg)

Kelas bantam diisi para fighter yang memiliki berat badan 135 pon atau 61,2 kg. Seperti kelas lainnya, kelas bantam mengharuskan petarung memiliki berat badan sesuai dengan standar, dan maksimal 1 pon lebih berat dari 135 pon untuk pertarungan non-gelar. Namun wajib dalam batasan berat 135 pon atau lebih ringan, untuk perebutan gelar juara dunia.

Featherweight (145 pon/65,7 kg)

Featherweight atau kelas bulu di UFC menjadi kategori kelas paling berat untuk divisi putri UFC. Ini merupakan kelas terakhir untuk kelas seni bela diri campuran divisi putri.

Sementara di divisi putra, Jeka Saragih merupakan fighter asal Indonesia yang tergabung dalam kelas bulu 145 pon atau 65,7 kg. Ketika di One Pride MMA, petarung 29 tahun tersebut sempat bertanding di kelas 70 kg. Namun Jeka lantas memilih untuk menurunkan berat badannya.

Lightweight (155 pon/70,3 kg)

Lightweight atau kelas ringan dalam pembagian kelas UFC. Divisi ini menjadi salah satu yang paling populer. Sejumlah nama petarung populer banyak berkumpul di kelas sini. Salah satunya adalah Khabib Nurmagomedov, yang saat ini sudah pensiun.

Welterweight (170 pon/77,1 kg)

Kelas Welterweight mempertandingkan fighter dengan berat badan 170 pon (77,1 kg) atau di bawahnya. Berbeda dengan kelas-kelas sebelumnya yang memiliki jarak 10 pon antara satu kelas dengan lainnya, Welterweight punya selisih hingga 15 pon dengan kelas di bawahnya.

Middleweight (185 pon/83,9 kg)

Kelas UFC berikutnya adalah Middleweight, yang ditempati Sean Strickland, Israel Adesanya, serta nama-nama fighter populer lainnya. Middleweight mewajibkan fighter memiliki berat badan maksimal 186 pon.

Light heavyweight (205/93 kg)

Kelas ke-8 yang ada di bawah naungan UFC adalah Light Heavyweight atau kelas berat ringan. Kelas ini diisi petarung yang memiliki berat di bawah 205 pon (93 kg).

Heavyweight (265 pon/120,2 kg)

Kelas terakhir atau kategori paling tinggi dalam olahraga MMA dibawah UFC adalah Heavyweight atau kelas berat. Di kategori ini memiliki batasan berat maksimal 265 pon (120,2 kg), dan tiap fighter diperbolehkan memiliki berat lebih ringan dari standar yang ditetapkan.

Aturan memperbolehkan berat yang lebih ringan dilakukan untuk mengakomodir gaya bertarung fighter, terutama yang mengandalkan kecepatan ketimbang power. Salah satu pertandingan yang mempertemukan 2 petarung dengan berat badan relatif timpang adalah Cyril Gane (247 pon) kontra Tai Tuivasa (266 pon), dalam duel non-gelar tahun 2022 lalu.

Baca juga artikel terkait UFC atau tulisan lainnya dari Permadi Suntama

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Permadi Suntama
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Oryza Aditama