Menuju konten utama

Mengenal Othello Syndrome: Saat Cemburu Berlebihan & Penyebabnya

Orang yang terkena sindrom Othello mengalami pikiran obsesif, intrusif, dan atau delusional, terutama tentang bayangan perselingkuhan.

Mengenal Othello Syndrome: Saat Cemburu Berlebihan & Penyebabnya
Ilustrasi pasangan kekasih curiga berselingkuh. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Sindrom Othello atau juga disebut dengan cemburu yang tidak wajar, cemburu delusional, cemburu patologis, cemburu seksual, atau psikosis Othello adalah gangguan kesehatan mental yang membuat seseorang yakin bahwa pasangannya tidak setia tanpa bukti.

Centre of Psychological Enrichment (COPE) menulis nama sindrom ini berasal dari drama dan buku karya William Shakespeare yang terkenal berjudul “Othello”, yaitu ketika Othello sangat curiga bahwa istrinya, Desdemona berselingkuh, dan hal itu menjadi sebuah obsesi. Dikisahkan dalam drama tersebut akibat dibakar api cemburu, Othello membunuh istrinya.

Kecemburuan dalam suatu hubungan adalah hal yang normal dan hal ini menunjukkan bahwa pasangan cukup peduli, bahkan banyak juga yang mengatakan bahwa cemburu adalah tanda cinta. Namun, hal itu menjadi tidak sehat ketika berubah menjadi obsesi, dan kebutuhan konstan untuk mengetahui segala gerak-gerik pasangan.

Orang yang terkena sindrom Othello mengalami pikiran obsesif, intrusif, dan atau delusional, terutama tentang bayangan perselingkuhan yang dilakukan pasangannya.

Pikiran obsesif adalah pikiran yang tidak nyata tetapi menimbulkan respons kompulsif, seperti terus-menerus menghubungi pasangan yang dicurigai sebagai selingkuhan.

Pikiran intrusif muncul sebagai pikiran yang tak terhindarkan yang tidak dapat didorong keluar dari pikiran, mendorong respons yang paling sering melibatkan pembatasan ruang gerak pasangan yang dicurigai.

Tindakan yang didorong oleh pikiran delusional sering kali tidak logis atau berbahaya karena tidak didasarkan pada kenyataan.

Ketiga jenis pikiran ini dapat terjadi secara terpisah atau kombinasi. Kecurigaan tentang kesetiaan pasangan romantis saja bukan merupakan indikasi sindrom Othello.

Seperti kebanyakan gangguan kesehatan mental, ketika gejalanya mulai berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari seseorang, segera cari bantuan profesional.

Gejala Sindrom Othello

Nama resmi untuk Sindrom Othello adalah Gangguan Delusi - Tipe Cemburu dan ini adalah jenis gangguan mental yang dikutip dalam buku Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorder (DSM-5). Berikut ini adalah sejumlah gejala Sindrom Othello dikutip dari COPE:

  1. Terus-menerus menuduh pasangannya tidak setia atau memberikan terlalu banyak perhatian kepada orang lain.
  2. Menyerang privasi mereka, menguntit mereka.
  3. Menunjukkan rasa cemburu yang ekstrem.
  4. Ketidakmampuan untuk mengendalikan impuls.
  5. Menemukan "bukti" bahwa pasangan mereka tidak setia meskipun tidak ada bukti tersebut.
  6. Mencari-cari kesalahan pasangannya.
  7. Pelecehan verbal dan fisik.

Penyebab Sindrom Othello

Mengutip situs Study, ada beberapa penyebab umum yang terkait dengan sindrom Othello. Namun, perlu dicatat bahwa tidak ada penyebab universal. Secara psikologis, siapa pun yang memiliki gangguan kesehatan mental lain yang juga bermanifestasi melalui kecemburuan, juga berisiko mengalami sindrom Othello.

Selain itu, mengalami keadaan delusi juga dapat menyebabkan seseorang mengembangkan sindrom Othello. Dalam hal ini, pikiran yang terkait dengan perselingkuhan yang dibayangkan cenderung bersifat delusional.

Skizofrenia dan gangguan kepribadian ambang dikaitkan dengan sindrom Othello. Misalnya orang dengan rasa tidak aman yang mendalam juga dapat memiliki peluang lebih tinggi untuk mengembangkan sindrom Othello, terutama jika mereka membentuk keterikatan yang tidak aman dengan orang lain.

Ada korelasi antara penggunaan alkohol dan obat-obatan dengan perkembangan sindrom Othello. Pasalnya, alkohol dan obat-obatan adalah zat yang dapat mengubah pikiran, mereka dapat meningkatkan keparahan dan frekuensi pikiran yang mengganggu, obsesif, atau delusional.

Alkoholisme tidak hanya terkait dengan perkembangan kecemburuan yang tidak wajar, tetapi juga tindakan kekerasan dalam rumah tangga.

Selain itu, kokain dan amfetamin khususnya terkait dengan sindrom Othello karena elemen-elemen khayalan yang berkembang selama keracunan dapat bertahan setelah efek obat-obatan tersebut berhenti.

Konsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang secara terus menerus tidak hanya dapat berkontribusi pada perkembangan sindrom Othello, tetapi juga dapat memperburuk gejalanya.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Nur Hidayah Perwitasari