Menuju konten utama

Mengenal Diet Fruitarian: Manfaat dan Risiko Menerapkannya

Mengenal apa itu diet fruitarian atau diet buah, apa manfaatnya dan risiko menjalankan diet buah. 

Mengenal Diet Fruitarian: Manfaat dan Risiko Menerapkannya
Diet Fruitarian. foto/Istockphoto

tirto.id - Diet fruitarian atau diet buah adalah diet vegan yang sangat ketat. Diet ini menghindari semua produk hewani, termasuk susu.

Dilansir dari Healthline, orang yang menerapkan pola diet fruitarian biasanya mengonsumsi makanan yang terdiri dari buah-buahan mentah.

Jenis makanan lain, misalnya biji-bijian, kacang-kacangan, dan umbi-umbian, dikonsumsi sangat terbatas. Selain itu, makanan yang dimasak termasuk buah yang dimasak juga dihindari.

Tidak ada satu cara khusus untuk melakukan diet buah. Beberapa fruitarian hanya memakan buah yang jatuh ke tanah, bukan buah yang telah dipetik.

Beberapa orang tidak akan memakan biji apa pun, karena ini memiliki kapasitas untuk menjadi tanaman hidup.

Manfaat Menjalani Diet Buah

Buah-buahan memiliki beragam fungsi untuk tubuh. Kandungan serat dalam buah, dapat membantu menurunkan kolesterol dan membuat buang air besar secara teratur. Buah yang kaya serat, misalnya apel, pir, blackberry, dan raspberry.

Buah yang mengandung banyak vitamin C dan dapat mendukung sistem kekebalan tubuh, contohnya jeruk, paprika merah, dan stroberi. Selain itu, vitamin C juga dapat membantu menjaga gigi dan gusi tetap sehat.

Pisang, jambu biji, blewah, dan mangga adalah contoh buah-buahan yang lebih tinggi kalium. Kalium dapat membantu menjaga tekanan darah yang sehat dan mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh.

Jeruk dan buah-buahan tropis seperti mangga tinggi folat. Hal ini dapat membantu tubuh memproduksi sel darah merah. Folat juga sangat baik dalam membantu perkembangan janin yang sehat.

Plum hitam, plum, dan semua buah beri adalah buah-buahan yang mengandung banyak antioksidan.

Antioksidan membatasi produksi radikal bebas. Mereka dapat melindungi kulit Anda dan melawan penyakit.

Namun, di samping berbagai manfaat yang dihasilkan dengan mengonsumsi buah-buahan, diet fruitarian masih menimbulkan berbagai perdebatan terhadap efek yang ditimbulkan jangka panjang.

"Diet fruitarian memiliki risiko kekurangan gizi yang besar. Karena itu, diet ini biasanya tidak direkomendasikan oleh ahli diet, sebab bukan bagian dari rencana makan yang seimbang," ujar ahli gizi Kate Patton seperti dikutip dari Clevelandclinic.

Apa Risiko Menjalani Diet Fruitarian?

Diet fruitarian tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang. Menurut BBC Good Food, kriteria tertentu harus menghindari diet ini, karena dianggap dapat membahayakan kesehatan.

Kelompok yang tidak boleh mengikuti diet fruitarian yaitu kelompok rentan, termasuk orang tua, remaja di bawah 18 tahun, orang yang sedang dalam pengobatan, mereka yang memiliki indeks massa tubuh rendah (BMI) dan mereka yang memiliki masalah emosional atau psikologis seputar makanan (termasuk riwayat gangguan makan), serta wanita hamil atau menyusui.

Berikut ini beberapa risiko yang bisa ditimbulkan saat menjalani diet buah:

1. Kekurangan gizi

Dengan diet yang ketat dan hanya memakan buah dan sayur saja, tubuh akan kekurangan nutrisi yang dibutuhkan.

Ini menyebabkan metabolisme akan melambat yang berakibat tubuh menjadi lebih mudah lelah. Hal ini karena tubuh tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik.

2. Kerusakan gigi

Kandungan gula pada buah yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada gigi Anda.

Misalnya, apel memiliki potensi untuk menjadi korosif seperti permen atau soda. Beberapa buah-buahan, seperti jeruk, sangat asam dan dapat mengikis enamel gigi.

3. Diabetes

Untuk penderita diabetes atau pra-diabetes, diet fruitarian bisa berbahaya. Buah-buahan mengandung begitu banyak gula alami sehingga makan terlalu banyak dapat berdampak negatif terhadap kadar gula darah.

4. Mode kelaparan

Dengan mengandalkan terutama pada buah-buahan dan membatasi konsumsi karbohidrat, lemak, dan protein yang dibutuhkan, dapat membuat tubuh Anda ke mode kelaparan.

Akibatnya, kalori yang terbakar oleh tubuh menjadi terbatas dan akan kesulitan untuk menurunkan berat badan.

Baca juga artikel terkait KESEHATAN atau tulisan lainnya dari Chyntia Dyah Rahmadhani

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Chyntia Dyah Rahmadhani
Penulis: Chyntia Dyah Rahmadhani
Editor: Yandri Daniel Damaledo