tirto.id - Memiliki berat badan yang ideal adalah keinginan dari banyak orang, namun keinginan ini biasanya dibarengi dengan cara diet yang salah.
Banyak tujuan dari memiliki berat badan yang ideal, entah itu untuk penampilan, kesehatan atau keduanya.
Banyak pula cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan berat badan, bisa dengan diet dan olahraga yang rutin, tapi terkadang usaha diet yang dilakukan caranya salah.
Tidak sedikit orang yang akhirnya malah menambah masalah baru bagi tubuhnya atau mendatangkan penyakit baru karena menempuh cara diet yang salah.
Dilansir dari Eating Well, salah satu cara yang baik saat melakukan diet adalah dengan menyiapkan aturan, apa yang boleh dimakan dan makanan apa yang dilarang.
Cara ini membuat banyak orang tidak bisa bertahan lama dalam melakukan pola diet. Untuk orang-orang yang mengalami kesulitan dalam memulai diet atau melakukan pola diet, diet flexitarian bisa menjadi pilihan.
Flexitarian berasal dari dua kata yaitu fleksibel dan vegetarian. Pada intinya gaya hidup ini mendorong seseorang untuk menjadi semi vegetarian. Memiliki gaya makan pro-tanaman, namun bukan anti pada daging.
Mengikuti pola diet flexitarian dapat membawa berbagai manfaat pada tubuh. Pada Tahun 2017 dari 25 studi tentang semi vegetarian yang diterbitkan oleh Frontiers in Nutrion, diet fleksibel efektif dalam menurunkan berat badan serta mengurangi tekanan darah dan risiko diabetes.
Karena saat melakukan diet ini dengan menukar daging dengan tumbuhan, seseorang dapat makan sekitar 300 kalori lebih sedikit dibandingkan dengan pemakan daging.
Manfaat lain dari diet ini juga merupakan manfaat jangka panjang yang bisa menjadi gaya hidup bagi seseorang, karena diet ini juga berfokus dapat menstabilkan metabolisme tubuh.
Dilansir dari Healthline, dalam melakukan diet flextarian perlu diingat bahwa seseorang dapat kekurangan nutrisi terutama B12, zat besi, seng dan kalsium. Diet ini juga berisiko, karenanya penting untuk memilih makanan yang tepat.
Daftar Makanan Diet Flexitarian
Agar mengurangi risiko kekurangan nutrisi, berikut makanan yang dapat dikonsumsi saat menjalani diet flexitarian:
- Protein: Tahu, tempe, kacang-kacangan.
- Sayuran: Sayuran hijau, paprika, kecambah, kacang hijau, wortel, kembang kol, jagung, ubi jalar.
- Buah-buahan: Apel, jeruk, beri, angur, ceri.
- Biji-bijian: Quinoa, teff, soba, farro.
- Kacang-kacangan, biji-bijian dan lemak sehat: Almond, biji rami, biji chia, kenari, kacang mete, selai kacang, alpukat, zaitun, kelapa.
- Alternatif susu nabati: Susu almond, susu kedelai.
- Rempah-rempah: Kemangi, oregano, mint, jinten, kunyit, jahe.
- Bumbu: Cuka sari apel, salsa, ragi nutrisi, saus tomat tanpa tambahan gula.
- Minuman: Air bersoda, teh, dan kopi
- Senin: Sarapan olahan gandum dan apel. Makan siang dengan salad dan sayuran hijau, udang, jagung, kacang hitam dan alpukat. Makan malam dengan roti gandum dan salad.
- Selasa: Sarapan roti gandum panggang, alpukat dan telur rebus. Makan siang dengan nasi merah, kacang-kacangan dan sayuran. Makan malam dengan mie, saus tomat dan kacang putih.
- Rabu: Sarapan dengan yogurt kelapa dengan pisang dan kenari. Makan siang dengan gandum, sayuran hijau dan buncis. Makan malam dengan salmon panggang, ubi jalar dan kacang hijau.
- Kamis: Sarapan dengan smoothie dari susu almond, bayam, selai kacang dan buah beri beku. Makan siang dengan salad, kacang dan sup tomat. Makan malam dengan ayam panggang dan kembang kol.
- Jumat: Sarapan dengan yogurt dengan blueberry dan biji labu. Makan siang dengan sayuran dan saus kacang. Makan malam dengan kacang dan salad.
- Sabtu: Sarapan dengan telur, sayuran tumis dan salad buah. Makan siang dengan sandwich selai kacang ddengan buah beri yang dihancurkan pada roti gandum. Makan malam dengan burger kacang hitam dengan alpukat dan kentang goreng, juga ubi jalar.
- Minggu: Sarapan dengan tahu dan campuran sayur juga rempah. Makan siang dengan salad dengan beri, kemiri dan keju. Makan malam dengan paprika, kalkun tanah dan salad.
Penulis: Irene Aprilya Meok
Editor: Dhita Koesno