Menuju konten utama

Mitos dan Fakta tentang Seafood yang Menarik untuk Diketahui

Temukan mitos dan fakta tentang seafood, serta manfaat kesehatannya. Ketahui kandungan gizi dan tips mengonsumsinya dengan aman di artikel ini.

Mitos dan Fakta tentang Seafood yang Menarik untuk Diketahui
Ilustrasi memasak seafood. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Terdapat beragam fakta tentang seafood yang menarik untuk dipelajari, terlebih untuk menjawab banyak mitos yang beredar terkait makanan laut ini.

Seafood dikenal kaya akan sumber protein dan nutrisi. Olahan masakan dengan bahan baku seafood juga sangat beragam sehingga orang-orang bisa menikmati berbagai hidangan seafood dengan nikmat.

Namun, di tengah kenikmatan kuliner seafood, beredar informasi tentang mitos dan fakta tentang seafood. Lantas, apa saja mitos dan fakta tentang seafood yang menarik untuk diketahui?

Banyak orang menempatkan seafood sebagai makanan favorit. Jenis seafood yang beragam, seperti ikan, udang, cumi, kepiting, kerang dan masih banyak lagi mampu mengundang daya tarik tersendiri bagi penikmat seafood.

Cara mengolah seafood juga beragam. Mulai dari dimasak dengan digoreng, dibakar, hingga olahan asam manis. Semua menu seafood sangatlah menarik untuk dicoba.

Beragam menu boga bahari sangatlah memikat bagi banyak orang, baik yang hanya coba-coba atau memang sudah jatuh cinta dengan seafood. Di sisi lain, seafood juga memiliki mitos dan fakta tentang seafood. Apa saja?

Mitos dan Fakta tentang Seafood yang Sebaiknya Kita Tahu

Ilustrasi Seafood

Ilustrasi Seafood. foto/istockphoto

Kulineran dengan menu seafood menjadi salah satu menu favorit bagi banyak penggemar wisata kuliner. Berbagai pembahasan juga muncul berkaitan dengan makan seafood, seperti pantangan setelah makan seafood, fakta tentang seafood, mitos tentang seafood, dan sebagainya.

Semua pertanyaan tentang seafood tak jauh dari pembahasan mitos dan fakta tentang seafood. Apa saja mitos dan fakta tentang seafood?

1. Mitos Seafood Mengandung Banyak Merkuri, Bagaimana Faktanya?

Seafood mengandung banyak merkuri merupakan mitos pertama tentang seafood. Banyak beredar informasi bahwa seafood mengandung merkuri sehingga bisa menyebabkan keracunan merkuri.

Berdasarkan laman Harley John Seafood, manfaat memakan seafood jauh lebih besar dari risiko buruknya. Tim ilmuwan Harvard School of Public Health melaporkan perbandingan tingkat kematian akibat penyakit jantung antara orang yang makan ikan dan tidak makan ikan.

Orang yang makan ikan setidaknya 2 kali sepekan memiliki tingkat kematian lebih rendah sekitar 36 persen dibandingkan orang yang makan sedikit atau tidak makan ikan sama sekali. Kendati demikian, terkait kandungan merkuri, memang betul sebagian ikan laut mengandung merkuri pada kadar tertentu.

Faktanya adalah keracunan merkuri akan terjadi hanya jika konsumsi ikan dalam jumlah berlebihan, terutama dapat memunculkan gejala gangguan saraf. Selain itu, tidak semua ikan mengandung merkuri tinggi.

Beberapa seafood yang memiliki kandungan merkuri tinggi, seperti hiu, makarel raja, ikan pedang, dan tuna sirip kuning dapat diperhatikan baik-baik kadar konsumsinya. Sementara itu, seafood dengan kadar merkuri rendah, yakni salmon, tuna, sarden, dan udang.

2. Mitos Memasak Seafood Harus sampai Matang , Ini Faktanya

Ilustrasi memasak
Ilustrasi memasak. FOTO/Istockphoto

Mitos tentang seafood selanjutnya bahwa seafood harus diolah sampai matang. Mengutip laman Taste, faktanya adalah ikan terasa lebih enak jika dimasak setengah matang. Bahkan banyak juga jenis seafood yang dapat dinikmati secara mentah.

Hidangan seafood yang terlalu matang justru merusak rasa dan teksturnya. Solusi terbaik untuk mengecek apakah seafood sudah matang ialah dengan melihat bentuknya.

Jika sudah matang, maka warnanya berubah menjadi lebih pucat. Indikator utama lain yang perlu diperhatikan adalah tekstur seafood.

Daging seafood dikatakan sudah matang jika mudah mengelupas saat ditusuk garpu. Jika tidak yakin, maka sebaiknya angkat dari api lebih awal daripada semakin lama dimasak. Biarkan sisa panas membuat seafood semakin matang, tanpa harus memasaknya lebih lama.

3. Benarkah Seafood Berbahaya untuk Ibu Hamil?

Ilustrasi Ibu hamil
Ilustrasi Ibu hamil. FOTO/Istockphoto

Mitos tentang seafood selanjutnya adalah bahwa seafood berbahaya untuk ibu hamil. Faktanya adalah seafood justru mempunyai banyak kandungan manfaat untuk ibu hamil dan janin.

Ikan mengandung protein tinggi sehingga bermanfaat baik untuk ibu hamil. Selain itu, omega-3 dalam ikan juga bermanfaat untuk mendukung tumbuh kembang janin.

Namun, konsumsi seafood bagi ibu hamil tetap perlu mempertimbangkan jumlahnya dengan baik. Jangan sampai berlebihan konsumsi seafood.

Ikan dengan kandungan merkuri tinggi dapat berbahaya untuk ibu hamil sehingga wajib dihindari. Selain itu, ibu hamil perlu menghindari konsumsi ikan mentah atau setengah matang.

Ikan mentah atau yang belum benar-benar matang bisa saja mengandung bakteri dan parasit. Bakteri dan parasit berbahaya bisa mengancam kesehatan ibu hamil dan janin.

4. Mitos setelah Makan Seafood Minum Jeruk

Ilustrasi Jus Jeruk

Ilustrasi Jus Jeruk. foto/istockphoto

Mitos tentang seafood selanjutnya berkaitan dengan pantangan makan seafood. Beredar informasi bahwa tidak boleh makan jeruk setelah makan seafood. Dikatakan bahwa jeruk tidak boleh dimakan usai makan seafood karena dapat membuat keracunan. Mitos ini berkembang karena anggapan bahwa campuran antara vitamin C dalam jeruk dan kandungan tertentu dalam seafood, seperti arsenik, bisa berubah menjadi zat beracun.

Fakta tentang seafood ini adalah konsumsi jeruk atau makanan lain dengan kandungan vitamin C justru berperan baik.

Secara ilmiah, tidak ada bukti kuat yang mendukung klaim bahwa mengonsumsi seafood dan jeruk secara bersamaan berbahaya. Seafood memang mengandung arsenik dalam jumlah kecil, tetapi dalam bentuk organik yang tidak beracun bagi manusia. Selain itu, vitamin C tidak serta-merta mengubah arsenik organik menjadi arsenik anorganik yang beracun.

Meskipun tidak menyebabkan keracunan, kombinasi seafood dan jeruk bisa memengaruhi penyerapan zat besi dalam tubuh. Seafood kaya akan zat besi non-heme, yang penyerapannya bisa dipengaruhi oleh senyawa asam dari jeruk. Namun, efek ini tidak berbahaya bagi kebanyakan orang yang memiliki pola makan seimbang.

5. Mitos Makan Seafood Meningkatkan Kolesterol

Tom Yum Seafood

Tom Yum Seafood. foto/istockphoto

Mitos berikutnya tentang seafood ialah makan seafood bisa meningkatkan kolesterol. Pernyataan ini tidak sepenuhnya benar lantaran tidak semua seafood hanya mengandung kolesterol jahat.

Faktanya adalah seafood ada yang mengandung kolesterol jahat disebut LDL (low-density lipoprotein) dan ada juga seafood yang mengandung kolesterol baik alias HDL (high-density lipoprotein).

Konsumsi seafood dalam batas wajar tidak akan menyebabkan kolesterol tinggi. Cara lain untuk membuat konsumsi seafood tetap aman ialah dengan memperhatikan cara pengolahannya dengan baik.

Seafood yang diolah dengan cara direbus atau dikukus lebih baik daripada seafood yang digoreng. Sementara itu, seafood yang diolah dengan proses goreng dapat meningkatkan kadar kolesterol.

6. Fakta tentang Seafood: Seafood Beku Tidak selalu Berkualitas Buruk

Mitos tentang seafood berikutnya ialah bahwa seafood beku selalu berkualitas buruk daripada seafood segar. Banyak beredar anggapan yang menyatakan kualitas seafood beku tidak lebih baik dari seafood segar.

Faktanya adalah makanan laut, baik beku maupun segar sama-sama baik. Namun, perlu dicatat hal ini berlaku hanya jika seafood disiapkan dalam kondisi baik.

Melansir laman Oceanic Society, membeli seafood beku dalam jumlah besar akan lebih membantu untuk menghemat uang. Teknik pembekuan modern juga mendukung makanan beku dapat mempertahankan nutrisi dan rasa secara lebih baik.

Lain halnya dengan seafood yang segar, tidak dibekukan, dan menempuh perjalanan jauh. Jadi proses pembekuan seafood tidak hanya membantu menjaga kualitas makanan laut, tetapi juga berperan penting untuk mengurangi limbah makanan.

Mitos dan fakta tentang makan seafood memang banyak beredar di tengah masyarakat. Mengetahui kebenaran tentang mitos dan fakta seafood dapat membantu konsumsi seafood dengan lebih baik. Jadi tak perlu ragu untuk memakan seafood dengan memperhatikan cara penyajiannya.

Baca juga artikel terkait NUTRISI atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - GWS
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Yulaika Ramadhani