Menuju konten utama

Manfaat Kerang Hijau dan Apa Saja Risiko Kesehatannya

Mengenal manfaat kerang hijau dan kandungan nutrisinya, serta bahayanya bagi kesehatan.

Manfaat Kerang Hijau dan Apa Saja Risiko Kesehatannya
ilustrasi kerang hijau. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Penggemar seafood tentu sudah sangat akrab dengan kerang hijau. Dagingnya yang kenyal terasa amat lezat bila dibuat menjadi berbagai olahan hidangan laut.

Tidak hanya lezat, kerang hijau juga memiliki kandungan gizi dan nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.

Kerang hijau diklaim dapat menyembuhkan beberapa penyakit, sehingga kerang hijau sering digunakan sebagai bahan untuk membuat obat serta suplemen kesehatan.

Mengutip situs Healthline, kerang hijau mengandung beberapa senyawa anti-inflamasi yang diklaim dapat mengobati peradangan, di antaranya asma dan radang sendi.

Selain itu, kerang hijau juga mengandung sejumlah nutrisi dan gizi yang bila diolah dengan tepat, dapat memberi manfaat yang sangat baik untuk kesehatan tubuh.

Berikut adalah kandungan gizi dan manfaat kerang hijau seperti dilansir dari laman Pemerintah Kota Medan dan Healthline.

Kandungan Gizi dan Manfaat Kerang Hijau

- Vitamin B

Kerang hijau memiliki kandungan vitamin B12 yang cukup tinggi yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh. Dengan memakan satu mangkuk kerang hijau, kebutuhan harian vitamin B12 orang dewasa dapat terpenuhi.

- Vitamin A

Kerang hijau juga mengandung vitamin A. Untuk memenuhi sekitar 10 hingga 18 persen kebutuhan harian vitamin A orang dewasa, Anda cukup mengonsumsi satu mangkuk kerang hijau.

- Protein

Hidangan seafood secara umum memang memiliki kandungan protein yang cukup tinggi. Jika Anda ingin menikmati kandungan protein dalam kerang hijau, Anda cukup menikmati satu mangkuk kerang hijau.

Dalam satu mangkuk kerang hijau itu, Anda akan mendapatkan sekitar 18 gram protein dengan kandungan asam amino yang sangat cukup, dengan begitu Anda bisa memenuhi sekitar 30 persen kebutuhan protein harian Anda.

- Kalori dan lemak

Kerang hijau memiliki kandungan kalori dan lemak yang cukup signifikan. Tiga ons kerang hijau mengandung sekitar 145 kalori dengan 4 gram lemak, 6 gram karbohidrat, 48 mg kolesterol, dan 314 mg sodium.

- Selenium

Untuk memenuhi kebutuhan antioksidan yang bermanfaat untuk menjaga sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, Anda bisa mengonsumsi kerang hijau yang mengandung selenium cukup tinggi.

Dalam kerang hijau terdapat sekitar 67 mikrogram selenium yang amat cukup untuk memenuhi kebutuhan selenium harian orang dewasa.

- Anti radang

Dalam sebuah studi, 400 mg ekstrak kerang hijau terbukti secara signifikan dapat mengurangi gejala-gejala asma termasuk meredakan peradangan pada saluran pernafasan.

Selain asma, kerang hijau juga amat bermanfaat untuk meredakan peradangan kronis pada sendi atau sering disebut sebagai arthritis.

Apa Bahaya Konsumsi Kerang Hijau?

Selain kandungan nutrisi yang amat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, kerang hijau juga memiliki efek samping yang perlu Anda waspadai, terutama jika Anda memiliki kondisi-kondisi fisik tertentu.

Berikut adalah beberapa efek samping dari kerang hijau, sebagaimana dilansir dari Healthline.

- Jika Anda memiliki alergi terhadap beberapa jenis makanan laut, terutama kerang, maka Anda benar-benar harus menghindari mengonsumsi kerang hijau

- Jika Anda sedang hamil atau sedang menyusui, Anda sebaiknya harus menghindari mengonsumsi kerang hijau, baik olahan masakannya, ataupun dalam bentuk ekstrak, karena kurangnya informasi yang detail tentang keamanan mengonsumsi kerang hijau dalam kondisi hamil atau menyusui.

- Beberapa laporan menunjukkan adanya efek peradangan pada hati akibat mengonsumsi suplemen dari kerang hijau, ini terjadi karena suplemen itu mengandung racun yang dihasilkan oleh kerang hijau

- Terdapat beberapa laporan adanya efek samping adanya retensi cairan, mual serta sakit perut

- Waspada jika Anda sedang mengkonsumsi obat-obatan tertentu, karena kerang hijau bereaksi secara negatif dengan beberapa jenis obat, seperti pengencer darah, serta obat anti inflamasi, seperti obat anti inflamasi non steroid (NSAID)

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Yandri Daniel Damaledo