tirto.id - Udang adalah salah satu pemicu alergi makanan bagi sebagian orang. Orang yang alergi udang terkadang juga alergi seafood lain. Untuk itu, Anda yang alergi udang juga perlu berhati-hati saat ingin mengonsumsi kepiting, lobster, kerang, gurita, cumi, dan tiram.
Alergi udang adalah reaksi yang umum terjadi pada orang dewasa. Di Amerika misalnya, diperkirakan lebih dari 6,5 juta orang dewasa memiliki alergi udang atau ikan, menurut Food Allergy Research & Education (FARE) melansir Healthline. Berikut ciri-ciri dan cara mengatasi alergi udang.
Ciri-ciri atau gejala
Mayoclinic menulis gejala alergi udang umumnya berkembang dalam beberapa menit hingga satu jam setelah makan kerang. Ciri-cirinya bisa beragam tergantung masing-masing individu, namun bisa termasuk:
- Gatal-gatal, gatal atau eksim (dermatitis atopik)
- Pembengkakan pada bibir, wajah, lidah dan tenggorokan, atau bagian tubuh lainnya
- Desah, hidung tersumbat atau sulit bernapas
- Nyeri perut, diare, mual atau muntah
- Pusing, pusing atau pingsan
Alergi dapat menyebabkan reaksi yang parah dan berpotensi mengancam jiwa yang dikenal sebagai anafilaksis. Reaksi anafilaksis terhadap kerang-kerangan atau apa pun adalah keadaan darurat medis yang memerlukan perawatan dengan injeksi epinefrin (adrenalin) sehingga penderita harus cepat dilarikan ke ruang gawat darurat.
Ciri dan gejala anafilaksis meliputi:
- Tenggorokan yang bengkak atau benjolan di tenggorokan (penyempitan jalan nafas) membuat Anda sulit bernapas
- Syok, dengan penurunan tekanan darah yang parah
- Pusing, atau kehilangan kesadaran
Cara mengatasi
Jika dokter mencurigai seseorang memiliki alergi, mereka kemungkinan akan dirujuk ke ahli alergi untuk pengujian diagnostik lebih lanjut. Jika tes-tes ini mengkonfirmasi adanya alergi, satu-satunya pengobatan adalah menghindari makanan penyebab alergi, dalam hal ini udang.
Anda harus ekstra hati-hati dan selalu mengetahui bahan apa yang terkandung dalam makanan yang Anda konsumsi. Kenali nama lain dari makanan penyebab alergi Anda, agar dapat berhati-hati setiap saat.
Dokter mungkin meresepkan orang yang memiliki alergi serius dengan epinefrin auto-injector untuk selalu dibawa kemanapun.
Jika terjadi paparan atau reaksi serius, secara tiba-tiba. Pemberian epinefrin pada tahap awal reaksi, demikian sebagaimana ditulis Medical News Today.
Editor: Yantina Debora