Menuju konten utama

Mengenal Bus Sholawat yang Melayani Jemaah Haji Indonesia 24 Jam

Bus Sholawat akan terkoneksi dengan 70 halte yang disiapkan di dekat 170 hotel para jemaah haji.

Mengenal Bus Sholawat yang Melayani Jemaah Haji Indonesia 24 Jam
Bus Sholawat di Makkah. FOTO/kemenag.go.id/

tirto.id - Transportasi jemaah haji Indonesia di Makkah bakal mengggunakan Bus Sholawat. Bus ini disiapkan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) untuk mengangkut jemaah dari halte dekat hotel mereka ke Masjidil Haram.

Seperti dikatakan Kabid Transportasi Daerah Kerja (Daker) Makkah, Mujib Romi, sebanyak 450 bus bakal beroperasi hingga puncak haji nanti. Bus disiapkan melewati 22 rute perjalanan dari lima wilayah sektor lokasi hotel: Syisyah, Raudhah, Jarwal, Rey Bakhsy, Misfalah.

"Pelayanan Bus Sholawat kita pastikan mengangkut seluruh pergerakan jemaah ke Masjidil Haram terutama saat salat 5 waktu. Jemaah akan dilayani 24 jam," katanya, Selasa (21/05/2024).

Ia melanjutkan, moda transportasi Bus Sholawat akan terkoneksi dengan 70 halte yang disiapkan di dekat 170 hotel para jemaah haji di lima wilayah tersebut.

"InsyaAllah titik akomodasinya jemaah itu hampir semua di depan-depan hotel. Bus Sholawat kalau ditotal 450 bus menjelang puncak. Per kloter itu 6 bus," ujarnya menambahkan.

Bus Sholawat di Makkah

Bus Sholawat di Makkah. FOTO/haji.kemenag.go.id/

Secara umum desain Bus Sholawat ini seperti bus kota. Bus juga didesain lengkap denggan pendingin, ditempel stiker-stiker kode bus untuk memudahkan jemaah. Di setiap halte nanti juga akan ada 2 petugas transportasi yang siap membantu jemaah.

Bus-bus tersebut bakal melayani jemaah dari hotel masing-masing dengan pemberhentian di dua terminal dekat Masjidil Haram, yakni Terminal Shib Amir di sebelah utara Masjidil Haram dan Terminal Jiad di sebelah selatan Masjidil Haram.

Dua terminal ini memang dipakai untuk titik pemberhentian jemaah Indonesia. Untuk Shib Amir ini menjadi titik akhir pemberhentian bagi jemaah dari wilayah Syisyah, Raudhah dan Jarwal. Sementara Terminal Jiad menjadi lekasi pemberhentian akhir bagi jemaah dari hotel di wilayah Rey Bakhsy dan Misfalah.

Mujib melanjutkan, untuk lama waktu tunggu bus di halte juga bisa dibilang tidak lama. "Tidak lama, 5 atau sepuluh atau 15 menit. Tidak sampai 20 menit," katanya.

Adapun untuk angkutan bus jemaah lanjut usia juga disiapkan. Jumlahnya 20 Bus Sholawat. Namun bus khusus lansia ini sifatnya by order atau harus dipesan lebih dulu. Sehingga bus tidak keliling atau terkonsentrasi di satu titik semata.

Desain bus juga sudah dibuat dengan menyesuaikan kondisi jemaah. Bus spesial ini bisa lebih turun atau miring. Bahkan aksesnya buat kursi roda juga ada.

"Ini memang fokus pelayanan wajib," kata Mujib menjelaskan.

Lebih lanjut Ia menjelaskan, sebenarnya layanan transportasi haji di Kota Suci ini terbagi menjadi tiga jenis, yakni; bus antara kota, lalu bus yang melayani pergerakan dua kota atau sebaliknya, kemudian Bus Sholawat.

Sepesifikasi bus juga sangat baik, bahkan lebih dari ketentuan umum atau standar dari Nakobah. Misalnya usia bus, standar dari Nakobah usia bus minimal harus beroperasi 10 tahun, tapi pemerintah Indonesia mematok usia minimal bus 5 tahun.

"Termasuk secara detail spesifikasinya kita perkuat itu dengan infrastruktur, toilet, pemecah kaca, AC, pendingin air," katanya.

Baca juga artikel terkait HAJI 2024 atau tulisan lainnya dari Muhammad Taufiq

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Muhammad Taufiq
Penulis: Muhammad Taufiq
Editor: Bayu Septianto