tirto.id - Bulimia merupakan kondisi di mana seseorang terobsesi untuk makan yang banyak dan memuntahkannya berkali-kali. Bulimia nervoasa atau bulimia ini merupakan kondisi tekanan psikologi yang disebabkan beberapa faktor seperti terobsesi pada citra tubuh dan berat badan.
Dilansir Helahtline, penelitian menunjukkan, sekitar 1,5 persen wanita dan 0,5 persen pria akan mengalami bulimia di beberapa titik selama hidup mereka. Namun kondisi ini paling umum terjadi pada wanita, terutama selama masa remaja dan dewasa awal. Menurut laporan, hingga 20 persen wanita usia kuliah mengalami gejala bulimia.
Gejala Bulimia
Gejala bulimia yang paling umum meliputi hal-hal berikut ini.
- Ketakutan jangka panjang menjadi gemuk atau menambah berat badan
- Citra diri yang sangat negatif
- Pesta makan
- Muntah dengan paksa
- Terlalu sering menggunakan obat pencahar atau diuretik
- Penggunaan suplemen atau herbal untuk menurunkan berat badan
- Olahraga yang berlebihan
- Gigi bernoda dari asam lambung
- Pergi ke kamar mandi segera setelah makan
- Tidak makan di depan orang lain
- Gangguan asam lambung
- Sakit tenggorokan kronis atau meradang dan gigi rusak, karena keasaman dalam muntah
- Pipi bengkak, karena kerusakan pada kelenjar parotis
- Menstruasi yang tidak teratur
- Pembuluh darah pecah di mata
- Penarikan diri dari kegiatan sosial
Penyebab Bulimia
Bulimia tidak memiliki penyebab yang jelas. Namun, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangannya. Orang dengan kondisi kesehatan mental atau pandangan yang menyimpang dari kenyataan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami Bulimia. Faktor-faktor itu termasuk:
- Masalah kemarahan
- Depresi
- Perfeksionis
- Impulsif
- Peristiwa traumatis masa lalu
Pengobatan Bulimia
Perawatan jangka panjang bulimia idealnya menggabungkan psikoterapi, terapi keluarga, konseling gizi, dan pengobatan. Diulas di Medical News Today, penting bagi pasien untuk menerima kebutuhan mereka akan perawatan, dan setuju untuk bekerja sama dan berpartisipasi.
- Terapi perilaku dan kognitif
- Terapi keluarga
- Terapi interpersonal
- Obat-obatan
- Konseling nutrisi
Pusat Medis Universitas Maryland (UMM) menyarankan beberapa perawatan komplementer berikut ini dapat membantu untuk terapi. Namun, harus diingat jika setiap terapi komplementer perlu didiskusikan dengan dokter.
- Menghindari kafein, alkohol, tembakau.
- Minum 6 hingga 8 gelas air sehari.
- Mengonsumsi vitamin dan mineral tambahan, setelah berdiskusi dengan dokter.
- Menggunakan ramuan yang meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
- Pijat untuk mengurangi stres.
Penulis: Febriansyah
Editor: Dipna Videlia Putsanra