tirto.id - Aktris Dewi Hughes dikabarkan tengah menjalani terapi diet dengan metode hipnoterapi, atau hipnosis yang juga disebut dengan sugesti hipnosis.
Dilansir dari Mayo Clinic, hipnosis atau hipnoterapi ini merupakan kondisi saat Anda berada dibawah alam sadar dengan meningkatkan fokus dan konsentrasi untuk menenangkan diri.
Dalam terapi ini biasanya dilakukan dengan bantuan terapis atau para ahlinya untuk membantu Anda masuk dalam alam bawah sadar yang membuat tenang, santai dan lebih terbuka terhadap saran.
Hipnoterapi ini dapat digunakan untuk membantu Anda mengendalikan perilaku yang tidak diinginkan atau kebiasaan seperti makan berlebihan.
Biasanya kebiasaan makan berlebihan ini dapat dipicu oleh beberapa faktor seperti gangguan tidur, stres, depresi, atau gangguan nafsu makan berlebih.
Dengan hipnoterapi, seseorang akan mendapatkan ketenangan yang dapat mengatasi gangguan-gangguan tersebut agar mereka bisa memiliki kehidupan yang lebih sehat.
Sebab, metode ini dianggap sebagai bantuan untuk psikoterapi, karena keadaan hipnosis memungkinkan seseorang untuk mengeksplorasi pikiran, perasaan, dan kenangan pahit yang mungkin mereka sembunyikan dari pikiran sadarnya.
Meski terlihat sederhana, tetapi prosedur ini juga membutuhkan waktu, komitmen dan keinginan yang besar dari si pasien agar mereka bisa merasa nyaman saat menjalankan terapi tersebut, sebagaimana ditulis Australian Hypnotherapy Centre.
Perlu diingat bahwa terapi hipnosis ini juga tidak bisa digunakan oleh semua orang, terutama bagi yang memiliki gejala psikotik seperti halusinasi dan delusi.
Seseorang yang pecandu narkoba atau minuman keras pun juga tidak bisa mengikuti terapi ini jika belum mendapatkan perawatan di pusat rehabilitasi.
Sebab, terapi ini hanya digunakan untuk pengendalian kontrol setelah ditangani oleh pihak tertentu seperti dokter atau pakar kesehatan lainnya.
Hipnosis juga tidak disarankan untuk orang-orang yang mengalami jenis gangguan mental yang rentan terhadap sugesti, seperti gangguan disosiatif, demikian ditulis WebMD.
Penulis: Adrian Samudro
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
