Menuju konten utama

Mengenal Biang Keringat, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Biang keringat akan terjadi saat tubuh berkeringat lebih dari biasanya.

Mengenal Biang Keringat, Penyebab dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi. Seorang wanita sedang menggaruk tanganya, Foto/iStock

tirto.id - Biang keringat atau miliaria merupakan ruam kecil yang berwarna merah dan menyebabkan rasa gatal, sensasi menyengat dan perih pada kulit.

Banyak yang menganggap bahwa biang keringat hanya sering terjadi pada bayi, namun penyakit ini juga sering terjadi pada orang dewasa yang disebabkan oleh cuaca panas.

Menurut Health Direct, miliaria akan terjadi saat tubuh berkeringat lebih dari biasanya. Kejadian tersebut biasanya terjadi saat musim panas, sehingga akan memunculkan ruam kulit, bintik merah dan menyebabkan terjadi pembengkakan ringan pada daerah yang terkena.

Biasanya bintik merah akan timbul di tempat-tempat keringat terkumpul, seperti ketiak, punggung, bawah payudara, dada, pangkal paha, pejahat siku serta lutut, dan pinggang.

Pada bayi, biasanya bintik merah akan sering terjadi di lipatan kulit, di wajah, dan di area popok.

Sedangkan miliaria yang menyerang pada orang dewasa maupun bayi, memiliki jenis ruam yang berbeda, ini tergantung seberapa dalam saluran keringat yang tersumbat.

Bagi saluran keringat yang tertutup lebih dalam akan memiliki ruam panas yang berbeda. Selain itu memiliki gejala dan dampak yang berbeda pada kulit yang terkena.

Menurut Mayo Clinic, bentuk ruam panas paling ringan (miliaria crystallina) memiliki dampak dengan mempengaruhi saluran keringat di lapisan atas kulit.

Bentuk ini ditandai dengan lecet yang bening dan berisi cairan serta benjolan (papula) yang mudah pecah.

Selanjutnya yang terjadi pada saluran keringat yang lebih dalam di kulit (miliaria rubra) yang disebut biang keringat. Tanda dan gejala termasuk benjolan merah dan gatal atau tusukan di daerah yang terkena.

Jika pada bintik terdapat kantung yang berisi cairan (vesikel) miliaria rubra menjadi meradang dan berisi nanah (pustular), maka gejala tersebut adalah penyumbatan saluran keringat yang lebih dalam dari miliaria rubra, bentuk ini disebut miliaria pustulosa.

Bentuk selanjutnya yang jarang terjadi pada miliaria adalah bentuk dari ruam panas (miliaria profunda) yang mempengaruhi dermis, lapisan kulit yang lebih dalam.

Ini karena keringat yang tertahan keluar dari kelenjar keringat ke dalam kulit, menyebabkan lesi yang keras dan berwarna seperti daging yang menyerupai benjolan angsa.

Bagi penderita miliaria, diperlukan beberapa obat untuk menjaga kondisi tubuh supaya tidak lembab serta mengobati penyakit tersebut. Berikut cara mencegah dan mengobati miliaria menurut Mayo Clinic.

· Bagi penderita miliaria, bila memungkinkan cobalah untuk menghindari keringat berlebih.

· Pastikan memiliki ruangan atau berada dalam tempat yang memiliki ventilasi dengan baik.

· Jika bayi memiliki ruam panas, pastikan mereka tidak dibalut pakaian yang terlalu banyak dan hindari kasur plastik.

· Cobalah untuk mengenakan pakaian katun longgar yang dapat membantu mencegah kepanasan dan membuat gatal semakin parah. Hindari kain yang mengiritasi kulit Anda, seperti wol atau kain gatal.

· Mandi air dingin atau mandi dapat membantu meredakan rasa gatal jangka pendek, tetapi mandi berlebihan harus dihindari karena ini dapat mengurangi minyak alami yang melindungi kulit dan memperburuknya.

· Selalu sediakan obat untuk meringankan gejala gatal seperti lotion kalamin (yang membantu mengurangi rasa gatal) atau obat-obatan antihistamin. Selain itu gunakan krim hidrokortison berkekuatan rendah. Ini karena krim hidrokortison adalah jenis krim steroid yang digunakan untuk mengobati peradangan.

· Gunakan antibiotic pada bagian yang sudah mengalami infeksi.

Baca juga artikel terkait BIANG KERINGAT atau tulisan lainnya dari Febri Eka Pambudi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Febri Eka Pambudi
Penulis: Febri Eka Pambudi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari

Artikel Terkait