tirto.id - Fartlek (Speed play) adalah sistem latihan endurance yang dimaksudkan untuk membangun, mengembalikan, atau memelihara kondisi tubuh seseorang.
Latihan daya tahan jantung dan paru-paru menggunakan fartlek sangat baik untuk semua cabang olahraga yang memerlukan daya tahan.
Dengan melakukan fartlek secara teratur, seseorang dapat meningkatkan daya tahan tubuh saat melakukan aktivitas fisik, terutama untuk seorang atlet, supaya bisa menjaga kondisi tubuhnya di saat bertanding.
Dikutip dari buku modul Pendidikan Olahraga dan Rekreasi Paket C Kelas XII (2020), latihan fartlek dilakukan dengan cara mengombinasikan berbagai jenis lari lambat, cepat berkelok-kelok, dan loncat.
Pengertian Latihan Fartlek (Speedplay)
Fartlek sendiri memiliki arti bermain-main dengan kecepatan. Latihan tersebut diciptakan oleh seorang berkebangsaan Swedia Gosta Holmer, yang menciptakan metode untuk meningkatkan daya tahan tubuh dengan latihan lari dengan kecepatan yang berubahubah.
Untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal, saat melakukan latihan fartlek lebih baik dilakukan di alam terbuka.
Sehingga, seorang yang melakukan lari fartlek merasakan semua medan dan dapat menerapkan kecepatan lari pada lintasan yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, saat melakukan latihan fartlek medan yang dilewati diutamakan memiliki medan yang berbeda, seperti area berbukit, tanah berpasir, semak belukar, selokan-selokan untuk dilompati, tanah rumput, tanah lembek, dan sebagainya.
Dengan latihan fartlek, seseorang dapat meningkatkan kemampuan tubuh dalam melakukan aktivitas dalam waktu yang lama.
Hal ini dikarenakan latihan fartlek dapat meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru, dan terlatih di berbagai kondisi.
Latihan Daya Tahan Jantung Lainnya
Selain melakukan fartlek, untuk meningkatkan daya tahan tubuh, terutama daya tahan jantung dan paru-paru bisa dilakukan dengan cara lainnya, seperti dikutip dalam buku modulPaket B Oahraga dan Rekreasi "Bugar dan Sehat" (2017):
1. Interval Trainning
Interval Trainning adalah suatu sitem latihan yang diselingi oleh interval-interval atau jeda yang berupa masa istirahat.
Dalam sesi latihan interval trainning seorang atlet melakukan latihan berulang-ulang dalam satu sesi latihan dan diselingi istirahat pada setiap periode latihannya.
Ada beberapa faktor yang harus dipenuhi dalam menyusun interval trainning yaitu lama latihan, ulangan (repetition) melakukan latihan, beban (intensitas) latihan, dan masa istirahat (recovery interval) setelah setiap ulangan dari latihan.
2. Lari Lintas Alam
Lari lintas alam merupakan salah satu nomor lari jarak jauh yang dilakukan di alam terbuka, seperti jalan raya, pegunungan, pemukiman, atau hutan.
Teknik lari lintas alam memiliki dasar yang sama dengan teknik lari jarak jauh (maraton).
Jarak tempuh dan waktu berlari harus dapat terukur dengan baik sehingga dapat dipantau tingkat perkembangan dalam rangka penambahan beban atau kualitas latihan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
3. Naik Turun Bangku
Selain itu, ada juga latihan meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara yang sederhana, yakni naik turun bangku.
Untuk melakukan latihan ini, seseorang hanya memerlukan bangku yang digunakan untuk naik turun. Supaya lebih efektif, pilih bangku yang tidak terlalu tinggi.
Adapun gerakan naik turun bangku yang dapat Anda lakukan adalah sebagai berikut.
- Bangku diletakkan di atas lantai.
- Anda kemudian berdiri di depan bangku.
- Selanjutnya, mulai naik ke atas bangku dan turun lagi.
- Lakukan gerakan naik turun bangku sesuai kemampuan.
4. Circuit Training
Circuit training adalah latihan yang dilakukan dengan membentuk beberapa pos latihan. Setiap pos memiliki satu bentuk latihan dengan fungsi dan tujuan tertentu.
Pada dasarnya tujuan circuit training adalah mengombinasikan beberapa bentuk latihan untuk meningkatkan beberapa komponen fisik secara bertahap dan berkesinambungan.
Circuit training dapat dilakukan di lapangan, alam bebas, atau menggunakan mesin untuk latihan beban.
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Maria Ulfa