Menuju konten utama

Mengenal 4 Tipe Gangguan Bipolar dan Pengobatannya Menurut Riset

Mengenal tipe gangguan bipolar, dari penyebab, faktor risiko, hingga pengobatannya.

Mengenal 4 Tipe Gangguan Bipolar dan Pengobatannya Menurut Riset
Ilustrasi Bipolar. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Bipolar disorder atau gangguan bipolar adalah penyakit mental di mana penderitanya kerap mengalami perubahan ekstrem antara keadaan emosi manik dan keadaan emosi depresif.

Bipolar disorder atau gangguan bipolar ini, menurut laman Ashley Treatment, sempat dikenal dengan sebutan gangguan manik-depresif.

Penderita bipolar disorder akan mengalami perubahan suasana hati yang intens antara mania dan depresi. Dan perubahan ekstrem ini bisa sangat mengganggu kehidupan sehari-hari mereka. Meskipun, pada beberapa kasus, ada periode tenang yang cukup lama.

Sayangnya, tidak ada obat untuk bipolar disorder ini. Gangguan ini merupakan kondisi seumur hidup.

Namun, untungnya, ada metode penanggulangan dan pengobatan yang bisa membantu penderita bipolar untuk mengelola gejala sehingga mereka bisa menikmati kehidupan yang lebih produktif.

Penyebab Bipolar Disorder

Penyebab gangguan bipolar ini, jika merujuk situs NHS, masih tidak diketahui. Berdasarkan penelitian, para ahli percaya, gangguan ini terjadi karena banyak faktor yang saling berkaitan.

Faktor-faktor penyebab gangguan bipolar ini adalah campuran yang sangat kompleks antara lingkungan fisik dan faktor-faktor sosial. Beberapa di antaranya adalah:

1. Faktor genetik

Bipolar disorder ini diperkirakan diturunkan dalam keluarga. Anggota keluarga dari seseorang dengan gangguan bipolar, berisiko untuk mengembangkan gangguan bipolar.

2. Faktor-faktor pemicu

Keadaan atau situasi yang penuh tekanan sering memicu gejala gangguan bipolar. Situasi yang penuh tekanan itu biasanya hal-hal yang pada akhirnya dapat mengubah hidup seseorang.

Beberapa faktor pemicu yang penuh tekanan itu, misalnya:

  • Rusaknya suatu hubungan, apakah itu hubungan asmara, persahabatan atau relasi keluarga;
  • Mengalami kekerasan fisik, seksual atau emosional;
  • Kematian anggota keluarga dekat atau orang yang dicintai;
  • Faktor penyakit fisik;
  • Gangguan tidur atau insomnia yang cukup parah;
  • Berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari yang penuh tekanan, seperti masalah keuangan, atau pekerjaan.
3. Faktor ketidakseimbangan kimia di otak

Sejumlah penelitian membuktikan bahwa gangguan bipolar mungkin terjadi karena ada ketidakseimbangan kimia di otak.

Kimia yang dimaksud di sini adalah yang mengendalikan fungsi otak, seperti neurotransmitter, noradrenalin, serotonin, dan dopamin.

Misalnya, episode mania dapat terjadi ketika kadar noradrenalin terlalu tinggi, dan episode depresi mungkin disebabkan oleh kadar noradrenalin yang terlalu rendah.

Tipe Gangguan Bipolar

Menurut National Alliance on Mental Illness, seperti merujuk dari Ashley Treatment, ada 4 tipe gangguan bipolar, di antaranya adalah:

1. Bipolar I

Gangguan ini merupakan bipolar disorder yang paling banyak diderita dibandingkan jenis lainnya. Bipolar I melibatkan satu atau lebih episode manik, dengan atau tanpa episode depresi.

Mania yang terjadi pada gangguan ini bisa sangat parah dan bisa berlangsung seminggu atau lebih, sehingga sehingga diperlukan rawat inap di rumah sakit.

2. Bipolar II

Gangguan bipolar II ditandai dengan pergeseran antara episode hipomanik yang kurang parah dan episode depresi.

3. Gangguan siklotimik

Gangguan siklotimik, melibatkan perubahan suasana hati berulang antara depresi dan hipomanik yang bertahan selama lebih dari dua tahun.

Pada gangguan ini, penderita mungkin akan mengalami periode suasana hati yang normal, namun periode ini hanya berlangsung kurang dari delapan minggu.

3. Gangguan bipolar yang tidak spesifik

Gangguan bipolar yang tidak spesifik muncul ketika gejalanya tidak sesuai dengan tiga kategori lainnya. Namun, gangguan ini masih melibatkan episode mood manik yang tidak biasa.

ilustrasi bipolar

ilustrasi bipolar. FOTO/iStockphoto

Pengobatan Bipolar Disorder

Dikutip Mayo Clinic, untuk mengobati gangguan bipolar sebaiknya penderita harus ditangani oleh para ahli dan tenaga profesional di bidang kesehatan dan penyakit mental.

Berbagai pengobatan untuk gangguan bipolar ini dilakukan hanya untuk mengelola berbagai gejala yang muncul. Selain itu, pengobatannya juga sangat tergantung dari masing-masing individu.

Berikut adalah beberapa pengobatan yang umumnya diberikan kepada penderita gangguan bipolar setelah dilakukan berbagai penelitian dan riset kesehatan.

1. Pengobatan dengan obat-obat tertentu.

Obat-obatan tertentu kadang dibutuhkan oleh penderita gangguan bipolar untuk menyeimbangkan mood dengan segera.

2. Perawatan dan pengobatan yang berkelanjutan.

Gangguan bipolar membutuhkan pengobatan seumur hidup dengan obat-obatan, bahkan selama periode si penderita merasa baik-baik saja.

Jika penderita bipolar melewatkan pengobatan, maka berisiko tinggi kambuh, atau mengalami perubahan suasana hati yang akhirnya berubah menjadi mania atau depresi parah.

3. Program perawatan satu hari.

Dokter mungkin akan merekomendasikan program perawatan satu hari. Program ini akan memberikan dukungan dan konseling yang dibutuhkan, terutama saat si penderita mencoba mengatasi gejala-gejala bipolar.

4. Perawatan penyalahgunaan zat.

Penderita bipolar yang memiliki masalah dengan alkohol atau obat-obatan, juga memerlukan perawatan penyalahgunaan zat. Jika tidak, akan sangat sulit untuk mengelola gangguan bipolar.

5. Rawat inap.

Dokter mungkin akan merekomendasikan rawat inap jika penderita bipolar berperilaku berbahaya, misalnya, keinginan bunuh diri sangat tinggi, atau si penderita berhalusinasi parah (psikotik).

Mendapatkan perawatan psikiater di rumah sakit dapat membantu penderita tetap tenang, serta dapat menstabilkan suasana hati, baik saat si penderita mengalami episode manik atau depresi berat.

6. Psikoterapi

Psikoterapi adalah bagian penting dari pengobatan gangguan bipolar dan dapat diberikan secara individual, keluarga atau kelompok.

Baca juga artikel terkait BIPOLAR atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Dhita Koesno