Menuju konten utama

Mendag Yakin Stok Bahan Pokok Cukup Sampai Lebaran

Menteri Enggar memastikan ketersediaan daging sebanyak 48 ribu ton di Bulog cukup sampai Juli 2017 atau setelah lebaran Idul Fitri. Ia juga menjamin stok beras mencapai 2 juta ton di Gudang Bulog.

Mendag Yakin Stok Bahan Pokok Cukup Sampai Lebaran
Seorang pedagang memotong daging sapi di Pasar Raya I, Salatiga, Jawa Tengah, Jumat (9/9). Menjelang perayaan Idul Adha 1437 H, sejumlah pedagang memilih untuk mengurangi stok daging sapi hingga 50 persen karena menurunnya penjualan. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho.

tirto.id - Ketersediaan stok sejumlah komoditas bahan pokok menjelang lebaran, seperti gula, daging sapi dan minyak goreng diyakini mencukupi hingga Juli 2017. Hal ini dipastikan oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.

"Catatan untuk lebaran, minyak goreng di tangan saya ada 1 juta ton yang kalau terjadi sesuatu, ada upaya penimbunan, kami bisa gelontorkan setiap saat. Gula ada lebih dari 500 ribu ton dan daging ada 48 ribu ton," kata Menteri Enggar di Kantor Kementerian Perdagangan Jakarta, Selasa (4/4/2017).

Enggar menjelaskan stok daging masih akan ditambah hingga 30 ribu ton, namun ia memastikan ketersediaan daging sebanyak 48 ribu ton di Bulog cukup sampai Juli 2017 atau setelah lebaran Idul Fitri.

Selain tiga komoditas tersebut, Mendag juga menjamin stok beras yang mencapai 2 juta ton di Gudang Bulog atas sinergi bersama Kementerian Pertanian sehingga tidak ada kekhawatiran meskipun curah hujan tinggi.

Sementara itu, untuk menjaga stabilitas harga, Kementerian Perdagangan juga telah menetapkan kebijakan harga eceran tertinggi (HET) untuk tiga komoditas, yakni gula, minyak goreng, dan daging yang telah disepakati bersama Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dan belasan distributor tiga bahan pokok tersebut.

Sebagaimana dilansir dari Antara, Rabu (5/4/2017), Kementerian Perdagangan menetapkan HET untuk komoditas gula sebesar Rp12.500 per kg, minyak goreng kemasan sederhana Rp11.000 per liter dan daging beku dengan harga maksimal Rp80.000 per kg.

Kebijakan penetapan HET untuk tiga komoditas ini akan berlaku mulai 10 April 2017 sampai September untuk kemudian dievaluasi kembali.

Enggar mengatakan pasar ritel modern sebagai pasar harga acuan (price leader) dipastikan tidak akan menjual tiga komoditas pangan tersebut lebih dari HET yang ditetapkan. Dengan demikian, pasar tradisional akan menjual bahan pokok mengikuti harga acuan pasar ritel.

"Pasar ritel modern adalah price leader. Saat harga di pasar ini tinggi, pasar tradisional juga tinggi, tetapi saat kita bisa menekan harga di pasar modern, pasar tradisional akan turun. Apa pedagang pasar tradisional itu akan dapat untung? Jawabannya masih. Pemerintah akan memastikan pedagang tidak rugi," ungkap Enggar.

Ia memastikan penetapan HET ini tidak akan membuat dunia usaha, baik pasar ritel modern dan tradisional merugi karena distributor tidak akan menjual tiga komoditas tersebut dengan harga yang lebih tinggi baik ke pasar ritel maupun tradisional.

Baca juga artikel terkait HARGA BAHAN PANGAN atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari