Menuju konten utama

Menag Minta Kekurangan Pelaksaan Haji 2025 Tak Dibesar-besarkan

Pengelolaan haji tidak luput dari masalah, karena relugasi yang berbeda di Indonesia dan Arab Saudi.

Menag Minta Kekurangan Pelaksaan Haji 2025 Tak Dibesar-besarkan
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar usai memberikan pembekalan materi kepada kepala daerah, di IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Kamis (26/6/2025). Tirto.id/Akmal

tirto.id - Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar, meminta untuk tidak membesar-besarkan kekurangan pelaksanaan Haji 2025. Menurutnya, pandangan pelaksanaan haji tergantung bagaimana orang menilainya.

“Evaluasi haji tergantung siapa yang melihatnya. Siapapun yang memimpin haji, mengelola haji itu pasti tidak luput dari problem karena [dilaksanakan di] negara orang. Tapi, tiba-tiba di sana peraturan lain mau apa. Jadi kita gak usah terlalu membesar-besarkan persoalan,” kata Nasaruddin pada wartawan usai memberikan pembekalan materi kepada kepala daerah, di IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, pada Kamis (26/6/2025).

Nasaruddin menyebut, pengelolaan haji tidak luput dari permasalahan, terutama, berterkaitan relugasi yang berbeda di antara dua negara, yaitu Indonesia dan Arab Saudi. Namun, yang terpenting pelaksanaan haji bisa berjalan normal.

Nasaruddin juga menuturkan, semua jemaah haji yang tidak bisa bergerak sudah dibatalkan. Dia mempersilahkan orang untuk menilai macam-macam. Sebab yang terpenting, angka kematian jemaah haji semakin berkurang.

Imam Besar Masjid Istiqlal itu menjelaskan, angka kematian peserta Haji 2025 menurun dibandingkan dengan sebelumnya. Pada 2024 tercatat sebanyak 461 jemaah haji yang meninggal, sementara pada 2025 jumlahnya sekitar 381 jemaah.

“Jadi ada penilaian macam-macam, itu haknya. Tapi yang penting kriteria kita itu, jumlah kematian semakin berkurang. Tidak ada yang tidak haji. Semua jemaah haji yang tidak bisa bergerak itu sudah dibadalkan,” katanya.

Selain angka kematian jemaah haji yang semakin menurun. Pada 2025 ini, terdapat jemaah haji yang hilang saat menunaikan ibadah haji.

Nasruddin mengatakan, total ada sebanyak 220 ribu peserta haji asal Indonesia, dikabarkan dua orang hilang. Namun, Nasaruddin tidak menyebutkan nama dari kedua jemaah tersebut.

Dilaporkan, satu orang jemaah telah ditemukan dalam keadaan meninggal. Sementara satu orang lagi masih dalam proses pencarian. Jemaah haji yang meninggal dunia itu diketahui memiliki riwayat penyakit demensia.

“Sudah satu orang itu memang sudah meninggal ya kan karena demensia itu. Dia gak tau nama saudaranya siapa, ditanya memang ada penyakitnya. Demensia itu kan faktor panas juga, faktor pemicunya ya kan, 52 derajat celcius,” paparnya.

Diketahui, dalam data terbaru ada sekitar tiga orang jemaah haji asal Indonesia yang hilang dan satu orang meninggal dunia. Ketiga jemaah itu yakni Nurimah dari Kloter 18 Embarkasi Palembang, Sukardi dari Kloter 79 Embarkasi Surabaya, dan Hasbullah dari Kloter 07 Embarkasi Banjarmasin.

Baca juga artikel terkait HAJI 2025 atau tulisan lainnya dari Akmal Firmansyah

tirto.id - Flash News
Kontributor: Akmal Firmansyah
Penulis: Akmal Firmansyah
Editor: Siti Fatimah