Menuju konten utama

Menag Harap e-Book Manasik Haji & Umrah Jadi Panduan Ibadah Haji

Ada 4 bagian e-book Manasik Haji dan Umrah, yaitu doa dan dzikir, penjelasan makna spiritual ibadah haji, infografis, dan tuntunan manasik haji.

Menag Harap e-Book Manasik Haji & Umrah Jadi Panduan Ibadah Haji
Jamaah haji melakukan tawaf ifadah mengelilingi Ka’bah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Kamis (20/6/2024). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.

tirto.id - Kementerian Agama merilis buku elektronik (e-book) Bimbingan Manasik Haji dan Umrah yang di dalamnya bermuatan aspek fiqih, baik rukun, wajib, sunah atau hal teknis lainnya.

Tak hanya itu, dalam buku elektronik itu juga dijelaskan hikmah di balik simbol-simbol haji yang sarat makna berlapis-lapis itu.

Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar mengatakan e-book Manasik Haji dan Umrah dapat diakses secara digital melalui gawai. Dia berharap dengn dirilisnya panduan elektronik ini dapat memudahkan jemaah Indonesia dalam pelaksanakan ibadah haji.

"Kita sengaja hadirkan versi e-book untuk memudahkan akses jemaah melalui ponsel mereka," ujar Nasaruddin Umar dikutip dalam keterangan tertulis pada Jumat (14/3/2015).

Nasaruddin mengatakan ada empat bagian dari e-book ini, di antaranya doa dan dzikir haji dan umrah, penjelasan makna spiritual ibadah haji, infografis manasik haji, dan tuntunan manasik haji.

"Pemahaman yang menyeluruh ini diharapkan dapat mengantarkan jemaah kepada pesan spiritual kesakralan ibadah haji," ujarnya.

Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta ini menjelaskan, salah satu penjelasan dalam e-book manasik ini adalah pesan spiritual berpakaian ihram saat wukuf di Arafah, bagaimana ihram membawa pesan tentang persamaan dan kejujuran.

Lalu, soal semua atribut, baik pangkat, jabatan, kebangsawanan, kesarjanaan, kekayaan menjadi berguguran kala sudah berpakaian ihram.

"Setiap jamaah haji perlu memahami makna simbolik dan sekaligus memaknai secara sufistik di balik simbol-simbol haji. Dengan cara itu, akan terjadi perubahan mendasar di dalam diri jemaah," tutur Nasaruddin.

"Inilah yang mampu menghadirkan haji mabrur, sebuah kualitas haji yang menjadi idaman bagi para hujjaj, yang akan berdampak kebaikan yang besar sepulang menunaikan ibadah haji," sambungnya.

Sejalan dengan hal itu, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, mengatakan e-book ini disusun setelah melakukan perbaikan dan penyempurnaan referensi sebagaimana pengalaman penyelenggaraan haji dan umroh yang pernah dilakukan sebelumnya.

Selain itu, dalam buku juga dilakukan pembaharuan terkait berbagai kebijakan yang diberlakukan khususnya di Arafah, Muzdalifah dan Mina berdasarkan pada permasalahan yang muncul pada operasional haji periode sebelumnya.

"Tim Penyusun telah melakukan beberapa upaya perbaikan, penyempurnaan naskah dan referensi, pembahasan fikih dan manasik haji serta solusi permasalahan dengan berdasarkan pada pengalaman dalam penyelenggaraan haji pada tahun-tahun sebelumnya, termasuk menghadirkannya dalam format buku digital," ucapnya.

Dijelaskan Hilman, buku digital Manasik Haji dan Umrah 2025 memberikan pilihan-pilihan hukum serta argumentasi yang melatarbelakanginya.

Dalam beberapa kasus, jemaah diarahkan untuk menempuh solusi hukum/fiqih yang memberikan kemudahan/keringanan bagi jemaah lansia, sakit, resiko kesehatan tinggi (risti), serta penyandang disabilitas.

"Harapannya, jemaah dapat memaknai setiap langkah ibadah serta membawa perubahan mendasar pada akhlak dan perilakunya sepulang dari pelaksanaan ibadah haji," pungkas Hilman.

Baca juga artikel terkait HAJI 2025 atau tulisan lainnya dari Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Rahma Dwi Safitri
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Bayu Septianto