tirto.id - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, memberi pengarahan kepada para kader yang menjabat kepala daerah dan wakil kepala daerah. Pengarahan kader itu dilakukan secara tertutup dan berlangsung hingga 18 Mei 2025.
Berdasarkan pantauan reporter Tirto di lokasi, Ketua DPP PDIP, Ganjar Pranowo, dan Ketua Bidang Kehormatan Partai, Komarudin Watubun, Djarot Saiful Hidayat, Tri Rismaharini, Ribka Tjiptaning, Sri Rahayu, Deddy Yevri Sitorus, Sadarestuwati, Wiryanti Sukamdani, dan Mindo Sianipar terlihat turut hadir. Kemudian, Wakil Sekjen PDIP, Aryo Adhi Dharmo, Wakil Bendahara PDIP, Yuke Yurike, kader PDIP, Abdullah Azwar Anas, serta pengamat militer, Connie Rahakundini Bakrie, juga terlihat di ruang aula Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan.
Dalam sambutan di awal pembekalan, Djarot menyampaikan bahwa AD-ART partai menjadi salah satu yang akan dibahas dalam pembekalan ini. Para kepala daerah dan wakil kepala daerah pun diwajibkan untuk membaca langsung AD-ART PDIP tersebut.
"Nanti, akan dibagikan dan kalau nanti dikasih ini, saya minta agar dibaca. Jangan sekedar diberikan ajudannya. Nanti, ajudannya yang baca. Tapi, wajib hukumnya Ibu Bapak untuk membaca anggaran dasar dan anggaran rumah tangga," tutur Djarot, Jumat (16/5/2025).
Lebih lanjut, Djarot juga mengingatkan pentingnya posisi PDIP yang telah mengantar mereka menjadi pejabat publik. Para kader pun diharapkan untuk memiliki persepsi yang sama mengenai pentingnya partai politik.
"Bagaimana relasi atau bagaimana hubungan antara partai politik, PDI Perjuangan, dengan Bapak-Ibu sebagai kepala daerah atau wakil kepala daerah dan tujuan negara. Supaya, kita punya persepsi yang sama," ucap dia.
Dalam Pasal 6 Anggaran Dasar PDIP, kata Djarot, ditegaskan bahwa partai adalah alat perjuangan guna membangun dan membentuk karakter bangsa berdasarkan Pancasila. Oleh karenanya, dia menekankan agar karakter anggota partai harus kuat untuk sama-sama membangun bangsa.
"Tujuannya adalah mewujudkan cita-cita reformasi sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945 dan mewujudkan Indonesia sejahtera, berkeadilan sosial, yang berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan," ungkap dia.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Fadrik Aziz Firdausi
Masuk tirto.id


































