tirto.id - Rakyat Rusia membuka pintu bagi Vladimir Putin berkuasa hingga 2036. Mayoritas pemilih Rusia mendukung reformasi konstitusi yang memungkinkan Putin berkuasa lagi selama dua masa kepresidenan.
Dilansir dari Antara, Kamis (2/7/2020) hasil resmi setelah 98 persen kertas suara dihitung memperlihatkan bahwa mantan pejabat dinas rahasia KGB itu dengan mudah memenangi hak untuk berkuasa lagi selama dua kali masa berkuasa 6 tahun setelah masa berkuasanya saat ini berakhir pada 2024. Artinya, Putin yang saat ini berusia 67, dapat memerintah hingga usia 83 tahun.
Komisi Pemilu Pusat mengatakan 78 persen suara yang dihitung secara keseluruhan mendukung pengubahan konstitusi. Hanya lebih 21 persen suara menentang, katanya.
Ella Pamfilova, kepala Komisi Pemilu Pusat mengklaim pemungutan suara berlangsung transparan dan para petugas pemungutan suara melakukan segalanya untuk menjamin integritasnya.
Namun hasil pemungutan suara ini dikritik oposisi dan dianggap telah dipalsukan dalam skala besar-besaran.
Politikus oposisi Alexei Navalny menyebut pemungutan suara itu sebagai pertunjukan yang tak sah dan liar yang dirancang untuk mengabsahkan kepresidenan Putin sepanjang hidupnya.
"Kami tak akan pernah mengakui hasil ini," kata Navalny kepada para pendukung dalam sebuah video.
Navalny mengatakan oposisi tak akan memprotes sekarang karena pandemi COVID-19. Namun mereka akan melakukan protes dalam jumlah masa yang besar pada musim gugur. Itu pun jika para kandidatnya dihalangi ambil bagian dalam pemilu regional atau hasilnya dipalsukan.
"Apa yang paling ditakuti Putin adalah protes jalanan," kata Navalny.
Rakyat Rusia telah didorong untuk mendukung manuver Putin berkuasa, yang digambarkan oleh kritikus sebagai kudeta konstitusional. Putin disebut-sebut telah banyak memberikan undian berhadiah rumah susun dan iming-iming berupa iklan kampanye yang memfokuskan pada amendemen konstitusional lain dalam satu paket perubahan yang sama seperti perlindungan pensiun dan larangan nyata atas pernikahan sesama jenis.
Satu kali pembayaran senilai 10.000 rubel (sekitar Rp2 juta) dikirim ke mereka yang memiliki anak-anak atas perintah Putin saat warga menuju tempat pemungutan suara pada Rabu (1/7/2020) sebagai hari terakhir pemungutan suara.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Bayu Septianto