tirto.id - Dalam suatu perekonomian, pendapatan masyarakat suatu negara secara keseluruhan (pendapatan nasional) dialokasikan ke dalam dua kategori penggunaan, yaitu untuk keperluan konsumsi dan tabungan.
Pada umumnya pendapatan dilambangkan dengan Y, sedangkan konsumsi dilambangkan dengan C, tabungan dilambangkan dengan S, dan investasi dilambangkan dengan I.
Semakin tinggi pendapatan, maka semakin tinggi pula secara nominal yang digunakan untuk konsumsi.
Pengertian Konsumsi dan Tabungan
Mengutip laman Sumber Belajar Kemdikbud, konsumsi adalah setiap tindakan untuk mengurangi atau menghabiskan guna ekonomi suatu benda. Contohnya adalah memakan makanan, memakai baju, mengendarai sepeda motor, menempati rumah.
Tujuan dari konsumsi adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia dan memperoleh kepuasan dari pemenuhan tersebut.
Sedangkan orang, badan usaha, atau organisasi yang memakai, menggunakan, mengurangi atau menghabiskan guna ekonomi suatu benda disebut sebagai konsumen.
Sementara, perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya pendapatan, selera konsumen, dan harga barang, disaat kondisi yang lain tidak berubah (ceteris paribus).
Perilaku konsumen ini didasarkan pada Teori Perilaku Konsumen yang menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan jasa sehingga tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkannya.
Konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat dan negara sangat erat hubungannya dengan pendapatan masyarakat dan negara.
Sehingga besar kecilnya konsumsi ditentukan oleh tingkat pendapatan, semakin besar pendapatan akan selalu diikuti meningkatnya konsumsi.
Jadi, hubungan antara pendapatan dan konsumsi bersifat positif (berbanding lurus), atau secara matematis fungsi konsumsi dapat dinotasikan C = f (Y).
Sisa dari pendapatan yang tidak dikonsumsi oleh masyarakat akan ditabung, sehingga semakin besar pendapatan, akan semakin besar pula tabungan.
Jadi, hubungan antara pendapatan dengan tabungan bersifat positif (berbanding lurus), atau secara matematis fungsi tabungan dapat dinotasikan S = f (Y).
Fungsi Konsumsi dan Tabungan
Mengutip modulEkonomi SMA Kelas X (2009), berikut ini adalah penjelasan tentang fungsi konsumsi dan tabungan dalam ekonomi:
1. Fungsi Konsumsi
Fungsi konsumsi adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara konsumsi (C) dengan pendapatan (Y). Pada umumnya, fungsi konsumsi diasumsikan mempunyai persamaan linear sebagai berikut.
C = a + b Y
Syarat mutlak fungsi konsumsi, yaitu:
- nilai a = harus positif
- nilai b = harus positif
C = tingkat konsumsi nasional
a = besarnya pengeluaran konsumsi pada saat pendapatan nol atau autonomous consumptio (konsumsi otonom).
b = MPC yaitu tambahan pendapatan yang digunakan untuk tambahlah pengeluaran.
Untuk mengetahui besarnya a, dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
a = (APC – MPC) Y
Di mana Average Propencity to Consume (Ae PC), artinya hasrat untuk berkonsumsi rata-rata. APC adalah perbandingan antara besarnya konsumsi pada suatu tingkat pendapatan nasional (C) dengan besarnya tingkat pendapatan nasional itu sendiri (Y).
Bila ditulis dengan rumus adalah:
APC = , sedangkan b atau MPC = ∆C/∆Y
Dalam fungsi konsumsi, kita juga harus mengenal tingkat pendapatan Break Even Point (BEP) atau Break Even Income (BEI).
Adapun maksud tingkat pendapatan BEP adalah tingkat pendapatan, di mana besarnya pendapatan sama dengan besarnya pengeluaran untuk konsumsi, yang dapat dirumuskan:
Y = C atau S = 0
C : fungsi konsumsi
S : fungsi tabungan
2. Fungsi Tabungan
Fungsi tabungan yaitu fungsi yang menunjukkan hubungan antara tabungan (S) dengan pendapatan (Y). Dengan menggunakan rumus fungsi konsumsi, dapat ditentukan sebagai berikut.
Y = C + S
S = Y – C padahal C = a + bY,
sehingga
S = Y – (a + bY)
S = Y – a – bY
S = -a + (1 – b) Y
Jadi, fungsi tabungan dapat dirumuskan sebagai berikut.
S = -a + (1 – b) Y
sedangkan,
1 – b atau MPS = ∆S/∆Y
Syarat mutlak fungsi tabungan yaitu:
- nilai a = harus negatif
- nilai 1 – b = harus positif
S = tingkat tabungan nasional
1 – b = MPS yaitu tambahan pendapatan yang digunakan untuk tambahan tabungan
Editor: Addi M Idhom