tirto.id - Massa aksi yang terdiri dari mahasiswa dan para pengemudi ojek online (ojol) mulai melempari gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dengan petasan. Selain itu, massa aksi juga membakar berbagai benda seperti plastik, karet, dan lain sebagainya.
Aksi pelemparan petasan dan pembakaran itu dilakukan untuk menuntut agar ada perwakilan DPR keluar untuk menemui dan mendengarkan aspirasi masyarakat.
Sementara itu, dalam tuntutannya massa aksi meminta agar pemerintah segera melakukan reformasi, baik kepada DPR, lembaga Kepolisian RI (Polri) dan struktur pemerintahan secara keseluruhan.
"Kita lihat kasus Tom Lembong, kasus korupsi. Banyak ketidakadilan di sini, kawan-kawan. Satu kata, lawan. Hari sudah mulai sore, kita harus rapatkan barisan untuk sampaikan aspirasi," tutur salah satu mahasiswa, Komplek Parlemen, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025).
Menurutnya, reformasi dinilai penting karena saat ini Indonesia tengah mengalami krisis kepemimpinan. Apalagi, pada hari ini para penguasa negeri hanya berdiri di atas kepentingannya sendiri.
Dalam aksi tersebut, para aksi massa menyerukan kepada masyarakat agar tidak tinggal diam dengan sikap pemerintah yang semena-mena. Apalagi, pemerintah yang berkuasa saat ini masih akan memimpin hingga 2029.
"Perjuangan kita ini sangat panjang. Tolong kalian sebagai mahasiswa, tolong pilih orang yang benar, orang yang berintegritas. Jangan karena amplop," kata orator lainnya.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Dwi Aditya Putra
Masuk tirto.id


































