Menuju konten utama

Masa Puncak Lonjakan Kasus DBD diperkirakan Terjadi pada April

Masa puncak lonjakan kasus DBD mulai mendekat. Waspadai lonjakan kasus pada April mendatang.

Masa Puncak Lonjakan Kasus DBD diperkirakan Terjadi pada April
Pasien demam berdarah dengue (DBD) menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus, Kudus, Jawa Tengah, Jumat (8/3/2024). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/nym.

tirto.id - Delapan orang dengan diagnosis DBD tengah dirawat di RSUD Tamansari, Jakarta Barat. Dari delapan pasien tersebut, enam di antaranya merupakan anak kecil dan dua sisanya merupakan orang dewasa.

Kasie Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Tamansari Jakarta, Ngabila Salama, menyebut bahwa kondisi enam anak kecil dan dua orang dewasa tersebut tergolong aman.

"Ada enam kasus anak dan dua kasus dewasa dengan diagnosis DBD dirawat RSUD Tamansari, kondisi aman dan terkendali," ujar Ngabila melalui pesan singkat pada Rabu (20/3/2024).

Ngabila berujar, saat-saat ini memang sudah mendekati masa puncak kasus DBD. Menurutnya, pasien DBD mulai bermunculan pada Desember. Kemudian, puncak lonjakan kasus DBD diperkirakan akan terjadi pada April.

Peningkatan kasus ini terjadi karena banyak genangan air yang dijadikan habitat oleh nyamuk penyebar DBD. Kelembaban udara yang tinggi juga membuat nyamuk DBD mudah berkembang biak.

Menurut Ngabila, ada sejumlah cara untuk mencegah penyebaran DBD di lingkungan. Salah satunya, masyarakat diminta untuk tidak menjemur baju di sumber sarang nyamuk.

"Memelihara tanaman pengusir nyamuk seperti sereh, lavender, dan lain-lain, dan ikan pemakan jentik seperti cupang," katanya.

Ngabila menambahkan, masyarakat juga bisa memakai losion antinyamuk atau menyemprot ruangan dengan semprotan antinyamuk.

Di satu sisi, masyarakat bisa melakukan vaksinasi mandiri untuk mencegah sakit atau kematian akibat DBD. Menurut Ngabila, RSUD Tamansari menyediakan vaksinasi mandiri untuk DBD.

"Vaksinasi ini juga bisa didapatkan di RSUD Tamansari untuk usia 6-45 tahun, pemberian dua kali dosis, selang tiga bulan antardosis. Biaya Rp1 juta untuk dua dosis," urai dia.

Baca juga artikel terkait KASUS DBD DI INDONESIA atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Flash news
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Fadrik Aziz Firdausi