tirto.id - Wakil Presiden Ma'ruf Amin bercerita tentang bagaimana dirinya mau menjadi wakil presiden. Ma'ruf Amin mengatakan dirinya sebenarnya ingin melanjutkan kariernya sebagai ulama, namun harus berbelok menjadi wakil presiden lantaran ada permintaan dari Presiden Joko Widodo.
"Saya mengikuti jejak beliau [Kiai Haji Sahal Mahfudh]. Jadi, beliau Rais Aam, merangkap Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan saya mengikuti beliau sebagai Rais Aam dan juga Ketua Umum MUI, tapi saya disuruh belok oleh sama Pak Jokowi menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia," kata Wapres Ma'ruf di Semarang, Jumat (23/9/2022) dilansir dari Antara.
Wapres Ma'ruf Amin menyampaikan hal tersebut saat peresmian Masjid Raya Baiturrahman dan Gedung MUI Jawa Tengah Sahal Mahfudh yang juga dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Ketua MUI Jawa Tengah Ahmad Darodji, dan pejabat terkait lainnya.
"Jadi, memang pantas beliau [K.H. Sahal Mahfudh] dicantumkan namanya karena beliau selain memang patut dicontoh, patut dijadikan teladan, patut juga pandangan-pandangannya dijadikan panutan, tapi juga ditempel dan itu menjadi tradisi umat Islam untuk meletakkan nama di monumen-monumen agar senantiasa memberikan inspirasi kepada kita semua," kata Ma'ruf Amin.
Kiai Haji Achmad Sahal Mahfudh adalah Ketua MUI periode 2000-2014. Sebelumnya selama dua periode Kiai Sahal Mahfudh menjabat sebagai Rais Aam Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama periode 1999-2014.
Ia juga adalah pengasuh Pondok Pesantren Maslakul Huda Putra di Kajen, Margoyoso, Pati, Jawa Tengah.
"Ketika melihat dan mendengar namanya, kita terinspirasi dengan langkah-langkah beliau yang sejak mulai ketua MUI Jawa Tengah sampai menjadi ketua umum MUI pusat," jelasnya.
Ma'ruf Amin juga memuji kerja Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
"Saya tanya, tadi ke mana beliau ini? Ternyata beliau diam-diam suka shalat di sini karena beliau tahu situasi di sini dan menganggap tidak pantas sebagai masjid yang memiliki sejarah. Untuk itu beliau mengusulkan untuk dibangun," ungkap Ma'ruf Amin.
Hasilnya, berdirilah Masjid Baiturrahman yang megah di tengah Kota Semarang.
"Jadi, kalau ingin masjidnya baik, undang beliau shalat diam-diam di masjidnya. Renovasi Masjid Istiqlal (senilai) Rp652 miliar, ya beliau ini. Diam-diam beliau ini dan beberapa masjid yang lain," jelasnya.
Dengan renovasi Masjid Baiturrahman dan Gedung MUI Jawa Tengah, Wapres Ma'ruf berharap MUI Jawa Tengah dapat bekerja dengan lebih semangat.
"Lebih giat karena khitah majelis ulama, khitahnya ulama, khitahnya para nabi adalah islahiyah, yaitu perbaikan al islah bukan mencari kekuasaan atau kemuliaan, tidak, tapi mencari perbaikan-perbaikan," tegas Wapres.
Renovasi Masjid Raya Baiturrahman yang terletak dekat dengan sebutan Simpang Lima Kota Semarang dilakukan dalam waktu satu tahun sejak Agustus 2021 hingga Agustus 2022 di lahan seluas 11.765 meter persegi dengan luas bangunan 13.750 meter persegi dan menelan biaya Rp92,58 miliar.
Pembangunan Masjid Baiturrahman diinisiasi oleh Yayasan Masjid Candi yang telah berdiri sejak tahun 1955 dengan pendirinya H.M Bachroen, R.M.T. Panji Mangunnegoro dan Ahmad Bastari. Masjid Baiturrahman diharapkan dapat menjadi landmark baru tujuan wisata di pusat Kota Semarang.
Pada sisi depan, Masjid Baiturrahman ditambah dengan kolam reflektif dan air mancur, pohon, rumput hingga lampu pagar.
Sedangkan renovasi Gedung MUI Sahal Mahfudh dilakukan dengan menambah satu lantai bawah tanah (basement), sentralisasi area ritel dan penambahan pohon serta rumput.